Hutan mangrove yang tersebar di pesisir kota Surabaya kini menjadi salah satu daya tarik utama yang tidak hanya memperindah alam, tetapi juga menjadi pendorong utama dalam pengembangan ekonomi biru di wilayah tersebut. Mangrove, yang dikenal dengan kemampuannya untuk melindungi pantai dari abrasi dan menjadi habitat bagi berbagai spesies, kini memainkan peran penting dalam berbagai sektor, dari pariwisata hingga perikanan berkelanjutan. Salah satu kawasan yang menjadi fokus perhatian adalah Taman Mangrove Wonorejo, yang kini berkembang menjadi tujuan wisata edukatif. Berbagai aktivitas seperti eco-tourism, pengamatan satwa, dan penanaman mangrove bersama masyarakat menjadikan kawasan ini tempat yang menawarkan pengalaman alam yang menyegarkan sekaligus mengedukasi pengunjung mengenai pentingnya pelestarian mangrove. Keberadaan mangrove juga memberikan dampak positif bagi sektor perikanan lokal dengan menciptakan habitat yang subur bagi berbagai jenis ikan dan udang.Â
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Surabaya menjelaskan bahwa ekonomi biru, yang menggabungkan pelestarian lingkungan dengan kegiatan ekonomi, dapat menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar. "Mangrove tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam sektor-sektor yang mendukung ekonomi biru, seperti pariwisata berkelanjutan, perikanan ramah lingkungan, dan pengelolaan ekosistem pesisir," tambahnya.Â
Ke depan, Pemerintah Kota Surabaya berencana untuk memperluas area restorasi mangrove dan memperkuat kerja sama dengan masyarakat serta sektor swasta. Dengan strategi ini, Surabaya tidak hanya memperkuat ekosistem pesisirnya, tetapi juga mengembangkan potensi ekonomi biru yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota.
Dengan berbagai manfaat yang diberikan, hutan mangrove di Surabaya kini bukan hanya sebagai keindahan alam, tetapi juga sebagai pendorong ekonomi yang dapat mendukung keberlanjutan kota ini di masa depan. Keindahan mangrove semakin diakui sebagai aset berharga, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi.
Ekonomi biru adalah sebuah konsep yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut, pesisir, dan ekosistem terkait secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan melindungi lingkungan. Hutan mangrove berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, serta mendukung sektor-sektor seperti pariwisata, perikanan, dan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan. Keindahan alam mangrove, keanekaragaman hayati, dan aktivitas edukatif yang ditawarkan dapat menjadi daya tarik utama. Pengembangan ekowisata ini dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor pariwisata, seperti pemandu wisata, pengelola akomodasi, dan pedagang suvenir. Oleh karena itu, pengembangan ekonomi biru di kawasan mangrove perlu mengutamakan kelestarian ekosistem, penggunaan pembiayaan berkelanjutan, serta melibatkan partisipasi aktif penduduk sekitar agar program yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik.Â
Kelestarian ekosistem menjadi salah satu hal yang penting diperhatikan karena apabila  kawasan mangrove rusak, maka ketahanan dan keberlangsungan hidup ekosistem serta biota di sekitarnya juga ikut terganggu. Hal itu tentunya akan menghambat pengembangan potensi sumber daya laut untuk meningkatkan ekonomi biru di Mangrove Rungkut, terutama dalam sektor perikanan tangkap dan budi daya, industri berbasis kelautan, bioteknologi, bioprospecting, dan bioekonomi. Ekonomi biru memang menjadi salah satu game changer dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) lima tahun ke depan, karena dengan bisa mengatasi berbagai tantangan tersebut dan terus mengembangkan ekonomi biru, harapannya tujuan SDGs Nomor 14 (melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan) bisa tercapai.Â
Game changer merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang mengubah permainan atau situasi dalam cara yang signifikan. Istilah ini sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk teknologi , pendidikan, bisnis, kesehatan, olahraga, politik dan sektor-sektor publik lainnya. agar ekonomi biru ini dapat efektif menjadi game changer dalam mencapai tujuan SDGs dan menjaga keberlanjutan lingkungan, maka kerja sama dari berbagai pihak diperlukan untuk menjalankan program-program yang telah dicanangkan, termasuk pemerintah, masyarakat, akademisi, sektor swasta, dan media. Tentu saja, agar ekonomi biru ini dapat efektif menjadi game changer dalam mencapai tujuan SDGs dan menjaga keberlanjutan lingkungan, maka kerja sama dari berbagai pihak diperlukan untuk menjalankan program-program yang telah dicanangkan, termasuk pemerintah, masyarakat, akademisi, sektor swasta, dan media.
Peningkatan edukasi di semua kalangan bahwa selain lautan, wilayah pesisir pantai dan hutan mangrove juga merupakan bagian penting dalam pengembangan ekonomi biru. Dengan demikian, tidak akan ada lagi yang merusak ekosistem bakau.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI