Mohon tunggu...
Ai Rosita
Ai Rosita Mohon Tunggu... Relawan - Menjadi seseorang yang memiliki arti dan berguna untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitar

Orang yang merasa kesepian dan tidak memiliki arti, mencoba menyelami sedikit arti dalam dirinya

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sejarah Namaku

15 Mei 2024   09:55 Diperbarui: 15 Mei 2024   09:57 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Namaku Ai Rosita, dilihat dari namaku tentu saja sudah bisa ditebak kalau aku berasal dari suku Sunda. Nama Ai salah satu nama yang sering dipakai untuk anak perempuan. Aku ingin menceritakan sejarah namaku. Saat aku lahir, mamahku memberiku nama Ita Rosita. Saat kecil aku sering sakit-sakitan katanya, beberapa kali mamahku mengganti namaku. Waktu kecil aku susah sekali makan, Vitamin dari bidan dan mantri tidak cukup mempan untuk membuat nafsu makanku baik. Emakku (Nenek) sering sekali ngasih aku "cekok" kalau sudah melihat ramuan cekok suka nangis, rasanya pahit banget. 

Saat usia 4 tahun, namaku diganti jadi Teti Mulyati. Saat mau masuk TK, namaku diganti lagi menjadi Sartika. Tapi Abahku (kakek) tidak setuju dengan nama itu, katanya nanti dipanggilnya Sarti....Sarti... jelek nama panggilannya, dipanggil Tika juga nggak boleh. Namaku sempat juga diganti dengan Rosita Febriyanti, karena aku lahir di Februari. Ketika daftar TK mamahku memakai nama Rosita.

Namun, entah bagaimana mulanya aku suka menyebut namaku Ai. Aku tidak ingat persis bagaimana nama Ai menjadi nama panggilanku. Padahal saat bayi paman dan bibiku memanggilku Ita. Makanya, kalau main ke rumah sodara yang tahu aku sejak bayi, mereka memanggilku Ita bukan Ai. Tapi, aku selalu memperkenalkan namaku Ai. Yaa, karena memang nama panggilanku Ai.

Saat mau masuk SMP, akhirnya abahku bertanya. "Jadi, namanya siapa yang benar" Aku ingat persis saat abah bertanya karena mau bikin akta lahir. Maklum kalau dulu ketika bayi lahir tidak langsung dibuat akta lahirnya, jadi aku baru dibuatkan akta lahir saat mau lulus MI karena perlu untuk syarat administrasi masuk SMP. Akhirnya aku sendiri memilih namaku Ai Rosita. Dan agak menyesal kenapa nggak pake tambahan Febriyanti. Hahahahaha, itulah sedikit kisah tentang namaku. Aku ingin menceritakannya, karena minggu kemarin saat takjiah ke rumah Nenek (adik kakek), aku bertemu dengan sodara yang jarang sekali bertemu. Dan dia mengenaliku dengan memanggilku Ita. Dan dia cerita, kalau waktu bayi aku pernah tinggal di rumahnya dan mereka kenal aku dengan nama Ita bukan Ai. Jadi, sekarang mereka memanggilku dengan Ai Ita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun