Mohon tunggu...
AIRIEL
AIRIEL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

topik yang menarik menurut saya adalah sejarah, ekonomi dan kepercayaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melihat Pengaruh Islam di Kerajaan Sambas, Serambi Makkah Kalimantan Barat

9 Mei 2024   16:34 Diperbarui: 9 Mei 2024   16:37 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.misterpangalayo.com

Kerajaan Sambas adalah kerajaan yang berdiri pada abad ke 7 masehi sampai kerajaan Panembahan Sambas, Panembahan Sambas adalah kerajaan pendahulu Kesultanan Sambas. Penguasa Kerajaan Sambas disebut Ratu atau Panembahan, kerajaan Sambas terletak di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia.

Islam adalah agama monoteisme abrahamik yang berpusat kepada Al-Quran, sebuah kitab suci yang diimani oleh umat muslim dan firman langsung dari Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir.

Awal masuknya Islam di Sambas diperkirakan pada abad ke 15 dengan kedatangan komunitas chinese muslim hanafi yang merupakan anak buah laksamana Cheng Ho, namun sejak kematian laksamana Cheng Ho Islam di Sambas semakin memudar. 

Kedatangan Sultan Tengah dari Brunei Darussalam pada tahun 1620 masehi, Sultan Tengah memiliki seorang anak bernama Raden Sulaiman, Raden Sulaiman menikah dengan putri bungsu Ratu Saputra dari kerajaan Sambas yang bernama Mas Ayu. Melalui pernikahan ini hubungan antara Kerajaan Sambas dan Kerajaan Brunei Darussalam semakin erat, beberapa waktu kemudian Raden Sulaiman diangkat menjabat menteri besar Panembahan Sambas bersama Raden Arya Mangkurat.

Setelah meninggalnya Sultan Tengah Raden Sulaiman mendapat tekanan dan ancaman dari Raden Arya Mangkurat, untuk melindungi keluarganya Raden Sulaiman pindah ke Kota Banjir, Setelah 4 tahun menetap di Kota Bandung penduduk Sambas mencari tempat baru untuk menetap di wilayah sungai selatan, hal ini mereka lakukan karena tidak tahan dengan Raden Arya Mangkurat.

Raden Sulaiman diminta memulai pemerintahan baru pada tahun 1671 yang bernama Kesultanan Sambas. Kemajuan Islam dimulai pada masa Sultan Muhammad Syafiuddin 2 dengan didirikannya Madrasah Al Sutaniah pada tahun 1868, perkembangan Islam pada masa Sultan Muhammad Syafiuddin 2 sangat cepat ditandai dengan banyaknya madrasah-madrasah didirikan, Sultan Muhammad Syafiuddin 2 memiliki pemahaman yang luas dalam berbagai aspek, hal ini yang membuat Sultan Muhammad Syafiuddin 2 ingin melakukan kemajuan di bidang pendidikan.


Di masa ini banyak pelajar dan mahasiswa yang berasal dari Sambas belajar ke Mesir, Kesultanan Sambas juga banyak mewariskan peninggalan berupa benda maupun bangunan seperti Istana Keraton Sambas, Masjid Raya Sambas dan benda-benda pusaka dalam Istana Keraton Sambas diantaranya pedang meriap lele, payung tombak dan kaca kristal.

Selain Istana dan benda peninggalan Kesultanan Sambas ada Surau Raden Sulaiman terletak di Desa Sebangun Kecamatan Sebawi, Surau ini digunakan sebagai pusat pengajian dan tempat ibadah masyarakat Desa Sebangun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun