Mohon tunggu...
Ainun Nimah
Ainun Nimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya suka menonton film, suka berkendara, memotret alam dan saya suka mengunjungi tempat wisata yang bertajuk alam :D

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perkembangan Kognitif Seseorang yang Berpengaruh Pada Intelegensinya untuk Problem Solving

14 Oktober 2022   15:40 Diperbarui: 14 Oktober 2022   15:45 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum kita memebahas lebih mendalam tentang perkembangan kognitif seseorang, alangkah baiknya kita mengerti apa itu kognitif, beberapa pengertian kognitif menurut para ahli ; diantaranya menurut Drever yang dikutip oleh Yulianan Nurani dan Sujiono disebutkan bahwa "kognitif adalah istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian, dan penalaran. Sedangkan menurut Jean Peaget, menyebutkan bahwa kognitif itu sendiri adalah bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian disekitarnya. Piaget ini memandang bahwa anak memainkan peranan aktif didalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas, anak tidak pasif ketika menerima informasi

Kemampuan kognitif merupakan salah satu kemampuan dasar yang dimiliki oleh seorang anak usia 5-6 tahun. Apabila kita bicara kemampuan dasar, maka kita akan menghubungkan dengan istilah "Potensi". Dalam banyak buku psikologis, potensi sering diartikan sebagai pembawaan sejak lahir atau kesanggupan untuk berkembang yang dimiliki oleh seorang manusia sejak lahir. Memang seorang manusia sejak lahir itu pada hakikatnya sudah memiliki berbagai macam potensi, namun potensi tersebut perlu sekali untuk diasah dan didukung oleh orang dewasa yang ada di sekitarnya, agar bisa berkembang secara optimal dan maksimal. Perkembangan kognitif itu merupakan perkembangan dari sebuah pikiran.

Sumber : Pinterest
Sumber : Pinterest

Terdapat 2 tokoh yang menjelaskan tentang Teori Kognitif ini, yang pertama adalah Jean Piaget. Menurut piaget perkembangan kognitif seseorang dibagi menjadi  4 tahapan :

  • Sensorimotor (0-2 thun) : di fase ini kemampuan pada tahap sensorimotor menunjuk pada konsep permanensi objek yaitu kecakapan. Perkembangan indera dan juga reflek terhadap sesuatu
  • Preoperational (2-7 tahun) : difase ini perkembangan kemampuan menggunakan symbol yang menggambarkan objek disekitarnya, terkesan simbolis dan egosentris
  • Concrete Operational (usia 7-11 tahun) : pada fase ini kemampuan untuk berfikir logis dan mengungkapkan pikiran, antara sabeb dan akibat.
  • Operational Abstrak (remaja-dewasa) : pada fase ini sudah mampu berfikir abstrak dan mampu menganalisis masalah secara ilmiah dan kemudian menyelesaikan masalah.

Fase perkembangan kognitif terdapat 3 tahap yaitu :

  • Belajar memecahkan masalah, mencakup kemampuan memecahkan maslaah sederhanan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dalam konteks yang baru.
  • 2. Berpikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klarifikasi, pola, berinisiatif, berencana dan mengenal sebab dan akibat.
  • Berpikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan mengungkapkan konsep bilangan, mengenal huruf serta mampu mempresentasikan berbagai benda dan imajinasiny berbentuk gambar.

Nah disini dapat kita pahami bahwa perkembangan kognitif seseorang salah satunya yaitu mengubah pola pikir dalam pemecahan masalah atau problem solving, pada fase ini seseorang akan mengenal terhadap fungsi terlebih daahulu, menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik, mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari, mengetahui konsep banyak dan sedikit, mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri yang terkait dengan berbagai pemecah masalah, mengamati benda dan gejala dengan rasa ingin tahunya, mengenal pola kegiatan dan menyadari pentingnya waktu, memahami posisi atau kedudukan dalam keluarga, ruang dan lingkup social.

Sumber : Pinterest
Sumber : Pinterest

Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara rencana dengan apa yang benar-benar terjadi, anatar teori dengan praktek, antara rencana dengan pelaksanaan (Sugiyono,2016). Menurut Stonner, sebagaimana dikutip oleh Sugiyono 2016 mengemukakan bahwa maslaah dapat diektahui apabila terdapat penyimpangan antara apa yang direncanakan dengan kenyataan.

Pemecahan masalah merupakan aspek utama dalam keperluan seseorang, hal ini dikarenakan seseorang pastinya tak akan terlepas dari sebuah masalah, dan diperlukan otak untuk memikirkan serta menyikapi atas apa yang harus dilakukan. Pemecahan masalah ini penting karena mnenghasruskan kita menggabungkan keterampilan dan konsep untuk menghadapi situasi matematis tertentu, kita menyebutnya sebagai masalah. Novotna (2014) berpendapat bahwa "problem solving is an indicator of the state of grasping concepts and ideas pupils are learning". Pemecahan masalah merupakan indicator pemahaman seseorang pada konsep dan gagasan yang mereka pelajari.

Secara umum, problem solving yang dimiliki siswa dari perkembangan kognitif dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan analisis siswa. Dengan problem solving seseorang akan memiliki kemampuan analisis yang tinggi, karena yang akan dilakukan olehnya adalah mengamati terlebih dahulu, kemudian merasakan, dari indera yang ditangkap oleh seseorang atas masalah yang dihadapinya, maka dia akan mengeluarkan sebuah respon, kemudian dia akan berfikir tentang bagaimana cara yang tepat untuk menangani sebuah masalah yang ia hadapi, semakin baik keadaan kognitif seseorang maka akan semakin baik serta tepat pula penanganan masalah yang ia hadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun