Mohon tunggu...
Ainunnida
Ainunnida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Pamulang

Apapun hasilnya usaha itu penting

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Viralnya Video dari TikTok

5 Agustus 2022   11:26 Diperbarui: 5 Agustus 2022   11:45 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemajuan teknologi di Indonesia berkembang pesat untuk saat ini. Contoh dari salah satu media sosial yang mendunia, Tik Tok. Tik Tok adalah gudangnya video viral untuk masyarakat kalangan muda.  Aplikasi ini bisa dilihat oleh semua kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang tua.

Tik tok sempat di blokir sementara di Indonesia pada tanggal 3 Juli 2018, malam. Pada saat itu, Pemerintah Indonesia secara resmi memblokir aplikasi Tik Tok dikarenakan aplikasi tersebut dianggap banyak mengandung konten pelanggaran.

"Pelanggaran konten yang ditemukan antara lain pornografi, asusila, pelecehan agama, dan lain-lain," ujar Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Pangerapan.

Semuel mengatakan, pemblokiran bersifat sementara sampai ada perbaikan dan pembersihan konten-konten ilegal dari pihak Tik Tok.

Kemudian pada tanggal 10 Juli 2018, Tik Tok sudah bisa diakses kembali sampai dengan saat ini. Marketing Manager Tik Tok Indonesia, Dina mengatakan pihaknya berjanji akan menyaring konten negatif yang masuk ke Platform tersebut.

"Kami mempunyai beberapa teknologi yang sudah ada di aplikasi yang dapat menyaring konten negatif tersebut. Kami menggabungkan beberapa teknologi AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) dan human resource," ucap Dina.

Aplikasi ini memiliki dampak yang luar biasa di kalangan masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak? Semua informasi bisa langsung viral dengan mengunggahnya di Tik Tok. Ada banyak dampak dari Tik Tok seperti dampak positif dan negative.

Viralnya video Tik Tok bisa dilihat dari beranda yang biasa disebut dengan FYP. Jika kita lihat disana ada banyak kebudayaan dan tradisi yang berbeda-beda dari setiap orangnya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menyalurkan bakat ataupun prestasinya dengan mengunggah videonya ke Tik Tok. Hal itu menjadi dampak positif akan menambah wawasan bagi siapapun yang melihatnya.

Tidak sedikit dari mereka yang berbagi kehidupannya dengan memberikan contoh yang baik. Contoh dari beberapa konten positif yang ada di Tik Tok seperti edukasi pembelajaran, vlog keseharian, tutorial make up, menyanyi, menari, serta masih banyak konten yang lainnya.

Namun, ada juga oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab dalam menggunakan aplikasi ini. seperti para remaja yang kini suka bergoyang ria didepan kamera . Bergoyang ria disini dilakukan terlalu vulgar oleh kalangan remaja maupun anak-anak karena menggunakan pakaian terlalu minim untuk digunakan serta gerakan-gerakan yang terlalu vulgar seakan tidak ada batasan dalam melakukannya. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan FYP TikTok. Mirisnya, anak-anak yang kurang pengawasan orang tua bisa melihat video tersebut dan kemudian mencotohnya.

Contoh lain dampak negative dari aplikasi ini adalah banyaknya pengguna yang memamerkan kehidupan sosial dan ekonomi yang menjadikan TikTok sebagai media untuk eksis dan memperlihatkan perbedaan status di masyarakat, yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial. Tak jarang juga dari mereka yang mengejek bahkan merendahkan dengan melalui adu komentar di video tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun