Mohon tunggu...
Ainun Nadhifah Ariza
Ainun Nadhifah Ariza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

This is Ainun's website

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Pembentukan Karakter dalam Kasus Anak SD/MI

16 Desember 2021   14:23 Diperbarui: 16 Desember 2021   14:34 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saat ini banyak tuntutan untuk menerapkan pembelajaran berbasis pembentukan karakter kepada siswa sekolah, yang menjadi dasar harapan untuk pendidikan yang lebih baik dan  pembangunan lebih lanjut di negara Indonesia (Wening, 2012). Pembentukan karakter merupakan perpaduan nilai-nilai karakter dan pembelajaran di semua mata pelajaran sekolah, yang diikuti dengan pengembangan perilaku anak dan melalui nilai-nilai agama, moral, kewarganegaraan, dan nilai-nilai umum lainnya yang diperkuat dengan pengembangan perilaku yang diwujudkan. Sekolah, madrasah, dan semua lembaga pendidikan merupakan tempat yang baik untuk menanamkan kepribadian pada anak. Di sana, guru dapat mengajar dan mengajarkan pembentukan karakter siswa. Pembangunan karakter sangat penting karena karakter merupakan salah satu hal yang membuat negara maju, kuat, dan stabil (Soetantyo, 2013).

Pendidikan karakter yang diajarkan dan dikembangkan sejak dini memiliki harapan dan tujuan untuk mengatasi kemerosotan moral bangsa Indonesia dan mengatasi beberapa permasalahan mendasar yang muncul belakangan ini. Semua dampak tersebut terlihat pada berkurangnya rasa kemanusiaan, gotong royong, kekeluargaan, dan saling mendukung sesama. Faktor yang melatarbelakangi kemerosotan moral ini adalah nilai-nilai sopan santun, saling menghormati dan sopan santun, yang mulai kalah dengan keadaan sebelumnya di awal kemerdekaan Indonesia. Terkikisnya pemahaman nilai-nilai yang mencerminkan warga negara Indonesia yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (Soetantyo, 2013).

Menurut (Wynne, 2012), karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti "to mark",yang mana dengan fokus pada penerapan nilai-nilai dalam kehidupan sosial. Pendidikan berbasis karakter bagi siswa sangat diperlukan. Seperti yang anda ketahui, anak-anak pasti sudah mulai membentuk karakternya dengan tujuan untuk mengambil sikap yang baik dan memenuhi harapan orang tua dan guru di masa depan. Dengan demikian, anak dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi tanah air, negara, bangsa, dan agamanya. Jika bisa menggunakan wadah yang disediakan dalam bentuk institusi, maka pelatihan karakter yang diberikan akan dilakukan secara otomatis.

Pendidikan karakter memiliki nilai-nilai kepribadian yang berkaitan dengan Tuhan, diri sendiri, manusia, lingkungan, dan nilai-nilai kebangsaan, sebagaimana dikemukakan oleh (Jamal Ma`Mur Asmani, 2013). Contoh penerapan nilai karakter yang berhubungan dengan ketuhanan, misalnya rajin beribadah, menjalankan perintahnya, dan menjauhi segala larangannya dan keyakinan bahwa Tuhan menciptakan alam semesta ini beserta isinya.  Contoh penerapan nilai karakter yang berhubungan dengan diri sendiri adalah disiplin, jujur, tanggung jawab, dan percaya diri. Contoh penerapan nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama adalah peduli terhadap sesama, mengikuti aturan sosial, menciptakan suasana santun, santun, rukun, dan lain-lain.

Apabila dihubungkan menggunakan pemikiran filsafat, penanaman pendidikan karakter sinkron menggunakan filsafat pendidikan idelaisme. Idealisme adalah sistem filsafat yg sudah dikembangkan sang para filsuf berdasarkan bagian barat hingga bagian timur. Idealisme merupakan satu genre filsafat pendidikan yg mempunyai paham bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi merupakan ide. Semua bentuk realita merupakan manifestasi pada ide. Filsafat idealisme sangat krusial pada perkembangan sejarah pemikiran manusia. Pencetus dari filsafat idealisme ini merupakan Plato. Plato menyatakan bahwa alam impian adalah fenomena yg sebenarnya. Pendidikan karakter adalah satu pemikiran filsafat idealisme, lantaran idealnya buat urusan duniawi yaitu suatu negara akan maju jika penghuninya atau yang biasa diklaim menggunakan masyarakat, mempunyai attitude atau kesopanan yang tinggi, baik pada berperilaku. Namun, bila pada hubungan menggunakan urusan akhirat, seorang yang ingin baik pada akhirat pula wajib mempunyai perilaku konduite yang baik, dan yang paling krusial merupakan selalu taat pada Tuhan YME.

Pembentukan karakter sangat penting untuk diajarkan kepada anak sejak dini. Pendidikan tentang sifat tumbuhan dapat diberikan di sekolah, madrasah, atau lembaga pendidikan lainnya. Filosofi pemikiran idealis ini sejalan dengan program pendidikan karakter yang dilaksanakan di masing-masing institusi. Idealnya, dengan menanamkan kepribadian yang baik pada anak-anak, akan menentukan baik atau buruknya suatu negara. Jiwa yang baik dan jiwa yang baik akan membawa kebaikan dunia dan akhirat. Implikasi filsafat ideologis dalam pendidikan diarahkan pada pembentukan karakter, pengembangan bakat dan keterampilan dasar, serta kebaikan sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun