Transformasi pendidikan tinggi di era Revolusi Industri 5.0 mendorong mendorong setiap perguruan tinggi untuk terus berinovasi. Pergeseran paradigma ini menuntut pembelajaran yang tidak hanya menekankan penguasaan teori, tetapi juga kemampuan berpikir kreatif, kemandirian, dan daya adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Semangat tersebut menginspirasi tim peneliti Universitas Negeri Malang (UM) untuk menciptakan sebuah inovasi bahan ajar digital yang diberi nama GEODILEARN (Geoedupreneurship Digital Learning Materials). Produk bahan ajar GEODILEARN merupakan hasil penelitian berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Geoedupreneurship pada Materi Potensi Kewirausahaan dalam Bidang Geografi Mata Kuliah Kewirausahaan” yang memperoleh dukungan pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang melalui skema Hibah Penelitian Dana Internal UM – Bantuan Penelitian Tesis.
Kegiatan penelitian dan pengembangan GEODILEARN dilaksanakan oleh tim akademisi Program Magister Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, yang beranggotakan Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd., Prof. Dr. Sugeng Utaya, M.Si., dan Ainun Maghfiroh, S.Pd. Kajian ini berfokus pada peningkatan relevansi pembelajaran kewirausahaan berbasis geografi di tingkat perguruan tinggi. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa mahasiswa membutuhkan bahan ajar yang memadukan pendekatan studi kasus nyata, pembelajaran digital interaktif, serta pemanfaatan instrumen geospasial dalam mengonversi data keruangan menjadi peluang usaha. Temuan tersebut menegaskan pentingnya inovasi bahan ajar digital yang aplikatif untuk memperkuat kompetensi kewirausahaan mahasiswa geografi secara berkelanjutan.
Inovasi GEODILEARN dikembangkan untuk menjawab kesenjangan antara teori dan praktik kewirausahaan berbasis geospasial. Konsep pembelajaran yang diusung menekankan keterpaduan antara integrasi analisis geografis, pemetaan potensi lokal, serta penerapan teknologi digital guna menumbuhkan gagasan bisnis berkelanjutan. Mahasiswa difasilitasi agar mampu menelusuri potensi wilayah, menelaah sumber daya setempat, serta mengembangkan model usaha berdasarkan hasil analisis spasial. Desain bahan ajar ini dikembangkan secara adaptif dengan lima komponen utama, yakni penguatan konsep, studi kasus kontekstual, fitur diskusi kolaboratif, proyek berbasis potensi lokal, dan refleksi kritis. Rangkaian komponen tersebut diorientasikan untuk membentuk karakter mahasiswa yang analitis, kreatif, dan reflektif terhadap peluang ekonomi berbasis keruangan.
Inovasi GEODILEARN memiliki relevansi erat dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Melalui integrasi teknologi geospasial, pendidikan, dan kewirausahaan, GeoDiLearn diharapkan dapat menjadi bahan ajar yang mendorong lahirnya wirausaha muda berwawasan geografis. Konsep ini memperkuat pandangan bahwa pendidikan geografi tidak berhenti pada pemahaman ruang dan lingkungan, tetapi juga membuka peluang inovasi usaha berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.
Pengembangan GEODILEARN sekaligus menegaskan posisi geografi sebagai ilmu yang dinamis dan aplikatif. Pembelajaran geografi tidak semata berorientasi pada pemahaman ruang dan lingkungan, melainkan juga pada penerapan nilai-nilai kreatif, keberlanjutan, dan inovasi sosial-ekonomi. Kehadiran GEODILEARN diharapkan menjadi model bahan ajar digital di perguruan tinggi yang mampu memperkuat keterampilan abad ke-21, meningkatkan literasi geospasial, serta menumbuhkan karakter kewirausahaan yang tangguh dan berwawasan global.
✍️ Tim Peneliti:
Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd.
Prof. Dr. Sugeng Utaya, M.Si.
Ainun Maghfiroh, S.Pd.
Program Magister Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
🎯 Fokus SDGs:
SDG 4 – Pendidikan Berkualitas
SDG 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI