Pastikan ibu atau pasangan mampu menguasai emosi agar orangtua juga bisa terlihat tetap tenang dalam menghadapi anak yang tantrum. Jika anak sudah tenang, berikan penjelasan kepada anak bahwa perilaku seperti tadi tidak bisa diterima dengan kata-kata yang mudah dimengerti oleh anak. Beri penjelasan yang baik bagaimana seharusnya anak bersikap untuk mendapatkan yang dia inginkan.
Jika setelah kondisi ini anak masih mengalami kondisi tantrum manipulatif, menurut Kids Health, salah satu cara terbaik mengurangi perilaku ini dengan mengabaikannya. Ajak anak untuk melakukan kegiatan lain yang sama menyenangkan. Jangan ragu untuk mencari bantuan pada psikolog anak jika ibu mengalami kesulitan mengatasi tantrum manipulatif pada anak. Ibu bisa mencari rumah sakit terdekat yang memiliki psikolog anak melalui aplikasi Halodoc. Praktis, bukan?
Tantrum Frustasi
Umumnya tantrum frustasi yang terjadi disebabkan karena anak belum bisa mengekspresikan dirinya dengan baik. Anak dengan berusia 18 bulan rentan alami kondisi ini akibat merasa kesulitan mengatakan dan mengekspresikan apa yang dirasakan pada orang lain. Namun tidak hanya itu, anak akan mengalami tantrum frustasi karena dipengaruhi beberapa faktor, seperti kelelahan, kelaparan, atau gagal melakukan sesuatu.
Ada beberapa tips untuk orangtua jika anak mengalami tantrum frustasi. Dekati anak dan buatlah anak menjadi tenang. Kemudian, bantu anak untuk menyelesaikan apa yang tidak bisa dia lakukan. Setelah anak tenang dan berhasil melakukan apa yang dia inginkan, berikan penjelasan kepada anak bahwa perilaku yang dilakukan tidak baik.
Ajari anak untuk meminta pertolongan kepada orangtua atau orang lain yang anak kenal. Tidak ada salahnya sesekali memberikan pujian kepada anak jika dia berhasil melakukan sesuatu tanpa tantrum. Saat anak meminta pertolongan berikan pertolongan dengan lembut dan kasih sayang.
Tantrum pada anak memang terkadang merepotkan. Namun, peran orangtua dibutuhkan untuk membantu perkembangan dan karakter anak. Ketika menenangkan anak, sebaiknya orangtua menghindari tindakan kekerasan pada anak agar anak merasa dihargai. Orangtua adalah panutan bagi anak, jadi sebaiknya lakukan perilaku yang bisa dijadikan pelajaran untuk anak.
Cara Mengatasi Tantrum pada Anak
Tantrum pada anak tidak boleh dibiarkan terus-menerus karena bisa menjadi kebiasaan yang buruk dan memengaruhi perkembangannya di kemudian hari. Bunda bisa mencoba menghentikan tantrum pada anak dengan melakukan beberapa cara berikut:
1. Tetap tenang
Saat anak tantrum, Bunda harus tetap tenang dan jangan membalas berteriak atau memaksa anak menghentikan amukannya. Sikap yang tenang akan membuat tantrum Si Kecil lebih mudah untuk diatasi. Bunda juga bisa mengajak Si Kecil ke tempat yang lebih sepi dan tenang guna menenangkan emosinya.
2. Cari tahu penyebab tantrum
Beragam hal bisa menjadi penyebab tantrum pada anak, seperti keinginan yang tidak terpenuhi atau adanya perasaan lapar dan mengantuk yang sulit diungkapkan. Jika anak belum bisa berbicara, salah satu cara untuk mengenali penyebabnya adalah dengan menanyakan secara langsung, "Kamu lapar?" atau "Kamu masih ngantuk?". Anak mungkin akan mengangguk atau menggeleng. Jika penyebab tantrum anak diketahui, maka Bunda akan lebih mudah mengatasinya.