Mohon tunggu...
Ainayya Nasiro
Ainayya Nasiro Mohon Tunggu... Guru - penulis baru

Kamu pasti bisa!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tidak Menyeramkan, Ini dia Tips Menjadi Guru BK yang Profesional dan Disenangi Siswa

7 Agustus 2020   11:33 Diperbarui: 7 Agustus 2020   11:37 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum wr.wb

Nama saya Ainayya Nasiro, saya Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Prodi Bimbingan dan Konseling Islam. 

😊Ayo kita hilangkan Stigma Buruk Guru BK

Kita semua tahu, sudah masyhur sekali kalau Guru BK mendapat stigma yang negatif untuk pendidikan di negara kita ini. Seperti Guru BK dianggap Polisi Sekolah. Karena banyak di antara guru BK bersikap seperti polisi yang melakukan hal yang tidak dalam koridor per-BK an yang tujuannya untuk membimbing dan memberikan pelayanan terhadap peserta didiknya.

Padahal konteks arti dari Konsleing adalah " Pelayanan bantuan oleh tenaga profesional kepada seorang atau sekelompok individu untuk pengembangan kehidupan efektif sehari-hari dan penanganan kehidupan efektif sehari-hari terganggu dengan fokus pribadi mandiri yang mampu mengendalikan diri melalui penyelenggaraan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung dalam proses pembelajaran".  (Prayitno,dkk:2014. Pembelajaran Melalui Pelayanan BK di Satuan Pendidikan)

Merujuk dari arti konseling, fakta yang terjadi dalam dunia pendidikan khususnya BK, ternyata berbanding terbalik dari pengertian tersebut. Pelayanan yang seharusnya diberikan pada peserta didik tidak dijalankan bahkan tidak dilakukan dengan semestinya. Dan akhirnya ini kesalahan pada pihak siapa?Beberapa hal mengapa BK mendapatkan stigma yang buruk, yaitu:

1. Latar pendidikan yang tidak sesuai jalurnya. Banyak sekolah yang merekrut guru BK tidak memperhatikan jenjang pendidikan guru tersebut. Seharusnya untuk menjadi Guru BK itu harus linier dengan jenjang pendidikan yang sudah di tempuh. 

Sehingga dalam menjalankan tugas tidak terjadi tumpang tindih yang menyebabkan stigma guru BK itu buruk. Karena Guru BK yang tidak berlatar pendidikan BK maka akan menjalankan tugas sebagai guru BK asal-asalan saja, sehingga terjadilah ha-hal negatif dalam BK tersebut.

2. Guru BK tidak menguasai keterampilannya. Dalam hal ini, masih banyak juga Guru BK tidak menguasai keterampilan konseling yang seharusnya di terapkan kepada peserta didiknya. Padahal banyak teknik-teknik konseling yang bisa dilakukan untuk metode pendekatan terhadap siswa. 

Sehingga tidak heran juga banyak siswa yang kurang menyukai guru BK karena sudah terstigma yang buruk. Seandainya guru BK menguasai keterampilan konseling yang baik dan tepat maka peserta didik akan merasa Guru BK adalah sahabat siswa.

3. Mengikuti arus. Maksudnya, sekolah yang sudah memiliki stigma yang buruk terhadap BK , ketika Guru BK baru yang hendak bekerja di sekolah tersebut tidak berani melakukan inovasi atau perubahan yang positif untuk BK disekolah tersebut.  Sebaliknya, guru BK tetap mengikuti arus yaitu aturan-aturan yang sudah ditetapkan di sekolah tersebut. Guru BK berpikir yang penting mereka mendapat pekerjaan dan memakan gaji buta saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun