Masa pandemi merupakan waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan produktif di rumah. Salah satu kegiatan yang banyak digemari di masa pandemi ini adalah bercocok tanam. Rosemary merupakan salah satu tanaman yang menjadi pilihan.
Rosemary merupakan tanaman aromatik karena mempunyai harum yang khas. Seperti yang kita ketahui, rosemary memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai aromatherapy, bumbu dapur, dan dapat meningkatkan kemampuan mengingat loh! Salah satu yang paling populer adalah minyak rosemary untuk aromatherapy.
Minyak rosemary merupakan salah satu minyak yang banyak ditemukan di pasaran. Hal yang perlu diketahui juga, minyak rosemary mengandung banyak senyawa kimia, diantaranya -pinene, cineol, borneol, champor, dan linalool. Yuk kita berkenalan dengan kandungan kimia dari minyak rosemary.
- -pinene
-pinene merupakan salah satu kandungan kimia dari minyak rosemary yang termasuk ke dalam  golongan senyawa monoterpena yang terdapat dalam minyak terpentin. Senyawa monoterpena digunakan secara luas dalam industri parfum karena baunya menarik, berat molekulnya ringan dan volalitasnya tinggi.
- Cineol
Memiliki karakteristik segar dan aroma champor dan rasa pedas yang memiliki bioaktifitas yang banyak manfaatnya yaitu penurunan aktivitas lokomotor (anti kejang), anti-kanker dan anti-tumor, antibakteri, antifungi, antiinflamasi, antioksidan, sebagai insektisida atau repelan, dan dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskular.
- Borneol
Penggunaan borneol dalam jumlah yang relatif sedikit saja sangat efektif untuk mencairkan darah beku pada kasus pembekuan darah/ penyumbatan pembuluh darah pada jantung maupun otak manusia, digunakan pada pengembangan produk kosmetik dan obat.
- Champor
Champor digunakan sebagai kapur barus, digunakan sebagai aroma, bahan memasak, cairan pembalseman, dan pengobatan.
- Linalool
Linalool memiliki kegunaan sebagai insektisida. Linalool adalah racun kontak yang meningkatkan aktivitas saraf sensorik pada serangga, lebih besar menyebabkan stimulasi saraf motorik yang menyebabkan kejang dan kelumpuhan pada beberapa serangga.
Selain kandungan kimianya yang berlimpah, minyak rosemary juga banyak diteliti oleh para ilmuwan untuk anxiety test. Anxiety atau gangguan kecemasan kerap menimpa kalangan anak muda hingga lansia. Hal ini sudah harus menjadi perhatian semua orang karena gangguan kecemasan bukan suatu hal yang dapat diremehkan. Â Maka dari itu, para ilmuwan telah meneliti minyak rosemary untuk mengurangi anxiety dan meningkatkan kepercayaan diri loh.
Para ilmuwan di Korea Selatan telah meneliti minyak rosemary sebagai terapi anxiety dan kepercayaan diri. Penelitian ini dilakukan terhadap wanita lansia usia 65 -- 85 tahun. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa minyak rosemary dapat mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kepercayaan diri pada wanita lansia.
Penelitian lain juga dilakukan oleh ilmuwan yang meneliti mengenai pengaruh minyak rosemary terhadap anxiety pada siswa keperawatan selama menghadapi ujian. Kecemasan dalam menghadapi ujian merupakan suatu kondisi dimana kita dituntun untuk mengerjakannya dengan baik dan kinerja kita dipertaruhkan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah minyak rosemary dapat mengurangi kecemasan siswa keperawatan dalam menghadapi tekanan pada saat ujian. Rosemary meningkatkan fokus dan mengurangi kecemasan.
Paparan di atas merupakan penelitian yang telah dilakukan ilmuwan dengan menggunakan rosemary sebagai objek utama penelitiannya loh, sangat menarik bukan? Bagi kalian yang tertarik untuk mengolah tanaman rosemary yang kalian tanam selama masa pandemi, kalian dapat melakukan destilasi tanaman rosemary dan menghasilkan minyak rosemary yang dapat digunakan untuk kepentingan kita sehari-hari nih! Yuk kita coba untuk mengolah tanaman rosemary secara mandiri!