Mendaki Latimojong, Gunung Tertinggi di Sulawesi

Kami istirahat di Pos 7. Di samping sungai kecil yang menjadi sumber air. Menyeduh energen dan meminumnya dengan roti. Setidaknya asupan ini dapat menjadi energi untuk menggapai puncak.

Pos ini cukup luas, dan lebih terbuka dari Pos 5. Pendaki lain banyak yang memilih nge-camp di sini dan menaruh barangnya di sini untuk kemudian melanjutkan mendaki ke puncak. Mungkin, karena jaraknya tidak terlalu jauh.

Pukul 11.00 siang Saya berhasil sampai di puncak. Artinya, butuh lima jam perjalanan dari Pos 5 hingga Saya sampai di puncak. Untuk sampai ke puncak, kita akan melewati tanah lapang yang tidak rata. Jalur yang sama sekali berbeda medannya dari pada Pos 1 sampai Pos 7.

Kita baru benar-benar sampai di puncak dengan melihat tugu setinggi sekira 1 meter dengan tulisan "Rante Mario" di bagian bawahnya.

dok. pribadi

Sebagai tambahan, kalau rata-rata pendaki di Latimojong tidak mengidamkan sunrise ataupun sunset. Gunung yang biasa disebut sebagai atap sulawesi ini sangat sering tertutup kabut. 

Dan saya serta rombongan dalam mendaki gunung ini memakan waktu tidak lebih dari 36 jam sejak berangkat dari Basecampe hingga tiba kembali keesokan harinya di tempat yang sama.

Jika ditanya kenapa sebentar sekali, jawabnya adalah karena saat mendaki saya cuma berniat mendirikan tenda, bukan berniat membangun rumah tangga.

Sekian.

Makassar, 2 Januari 2020 (Mendaki pada tanggal 28-29 Desember 2019)