Tangerang Selatan -- Local Lens and The Archivist resmi digelar pada Kamis (31/7), bertempat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Acara ini dihadiri oleh 7 Exchange Participants (EP) dari Vietnam, Pakistan, Sri Lanka, dan Malaysia; 6 Local Volunteer (LV); serta 17 anggota panitia. Program ini dirancang sebagai wadah pembelajaran mendalam mengenai isu-isu lokal, sekaligus mendorong kolaborasi lintas budaya serta mempersiapkan peserta untuk menyusun dan mengimplementasikan proyek nyata yang berdampak langsung pada masyarakat.
Rangkaian acara dimulai dengan registrasi peserta, sambutan hangat dari Master of Ceremony, serta sesi ice breaking berupa roll dance yang sukses mencairkan suasana. Antusiasme terlihat jelas saat para peserta memasuki sesi Seeing Up-Close Local Lens and The Archivist, di mana mereka diperkenalkan secara menyeluruh dengan tujuan program dan garis besar agenda yang akan dilalui.
Sesi berikutnya, Here's The Deal: Unpacking Local Issues, menghadirkan video edukatif yang menyoroti tantangan literasi dan numerasi sesuai dengan SDGs No. 4 (Quality Education). Diskusi kemudian berlanjut dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), di mana para peserta secara aktif mengidentifikasi masalah, menyusun strategi, hingga merumuskan solusi untuk menjawab tantangan pendidikan di tingkat lokal.
Melalui sesi From Ideas to Action: Let's Create Your Implementation Blueprint!, para EP dan LV dibagi ke dalam kelompok kecil untuk menyusun rencana implementasi. Tak hanya berfokus pada ide, mereka juga menambahkan elemen penting seperti mitigasi risiko dan strategi menjaga motivasi agar program tetap berkelanjutan. Hasil pemikiran tersebut dipresentasikan dalam sesi Meet The Visitors! yang memungkinkan mereka mendapatkan masukan berharga dari tim serta panitia.
Setelah istirahat siang, suasana semakin hidup saat memasuki sesi Game On: Crafting Cool Classroom Moments! yang mengajak peserta untuk merancang aktivitas pengajaran interaktif yang nantinya akan mereka jalankan dalam rangkaian Teach Series. Acara kemudian ditutup dengan sesi Feedback in Action dan Reflection Time, sebelum berakhir dengan dokumentasi bersama dan prosesi check out.
Partisipasi aktif serta semangat kolaborasi terlihat jelas sepanjang acara. Setiap sesi memicu diskusi yang hangat, penuh dengan perspektif beragam dari latar belakang budaya yang berbeda. Sinergi tersebut melahirkan ide-ide segar dan strategi kreatif yang tidak hanya relevan dalam mengatasi permasalahan pendidikan lokal, tetapi juga mempererat hubungan lintas budaya yang menjadi inti dari program ini.
Dalam wawancara, Nhin V Th An, Exchange Participant asal Vietnam, menyampaikan, "Melalui Local Lens and The Archivist, saya lebih memahami konteks dan tantangan lokal yang akan dihadapi. Saya merasa lebih siap, tidak hanya dalam aspek teknis, tetapi juga dalam membangun hubungan yang baik dengan masyarakat setempat."
Senada dengan itu, Nailah Mumtazah Kahhar, salah satu Local Volunteer, turut berbagi pengalamannya. "Kolaborasi lintas budaya ini membuka perspektif baru bagi saya. Ide-ide yang muncul dari diskusi kelompok benar-benar beragam dan kreatif. Saya berharap apa yang kami rancang bisa memberikan dampak positif bagi komunitas," tuturnya.
Menutup acara, Muhammad Qushayyi Shidqi, Local Head of Incoming Global Volunteer AIESEC in UIN Jakarta, menyampaikan, "Local Lens and The Archivist adalah momen krusial untuk menyatukan visi antara EP dan LV sebelum terjun langsung ke lapangan. Kami optimis pengalaman ini akan meninggalkan kontribusi bermakna, baik bagi peserta maupun masyarakat yang akan mereka dampingi."
Sebagai salah satu rangkaian program penting dalam Incoming Global Volunteer, Local Lens and The Archivist tidak hanya berfungsi sebagai pengenalan awal, tetapi juga sebagai batu loncatan untuk menciptakan dampak sosial berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi dan pertukaran budaya yang terjalin, acara ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat bagi para peserta untuk membawa perubahan nyata, sejalan dengan komitmen AIESEC dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).