Merek tersebut sukses secara komersial dan tumbuh menjadi simbol kebangkitan sebuah warisan yang nyaris hilang.
Kisah Nearest Green memberi pelajaran berharga. Ini bukan hanya soal wiski.
Ini cermin tentang siapa yang kisahnya diceritakan. Siapa yang karyanya diakui. Bagaimana sejarah bisa dibentuk ulang demi keadilan.
Pengakuan adalah langkah pertama. Menghormati warisan dan memastikan keadilan berjalan adalah perjuangan yang masih berlanjut. Dan akan terus berlanjut.
***
Referensi:
- Entrepreneur Staff. (2022, 12 Juli). Formerly enslaved Black man Nearest Green taught Jack Daniel everything he knew about whiskey. Entrepreneur. Diakses pada 20 September 2025, dari https://www.entrepreneur.com/leadership/formerly-enslaved-black-man-nearest-green-taught-jack/428307
- National Museum of African American History and Culture. (n.d.). The man behind Tennessee whiskey: Distilling the truth. Searchable Museum. Diakses pada 20 September 2025, dari https://www.searchablemuseum.com/the-man-behind-tennessee-whiskey-distilling-the-truth/
- Nearest Green Foundation. (n.d.). About Nearest Green. Nearest Green. Diakses pada 20 September 2025, dari https://www.nearestgreen.com/about-nearest-green/
- Roos, D. (2023, 11 Mei). How Nearest Green taught Jack Daniel to make whiskey. History.com. Diakses pada 20 September 2025, dari https://history.howstuffworks.com/historical-figures/nearest-green-news.htm
- Wikipedia. (2025, 10 September). Nathan "Nearest" Green. Diakses pada 20 September 2025, dari https://en.wikipedia.org/wiki/Nathan_%22Nearest%22_Green
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI