Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Di Balik Mundurnya Bank Asing, Ada Cerita Kompetisi Ketat

25 September 2025   11:00 Diperbarui: 20 September 2025   17:33 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh bank umum milik swasta asing adalah Citibank yang berasal dari Amerika Serikat.(AFP/TIMOTHY A CLARY via Kompas.com)

Bank-bank asing mulai angkat kaki dari bisnis ritel. Wajar kalau banyak yang bertanya-tanya.

Ada yang menilainya sebagai kerugian besar. Ada juga yang melihat sisi terangnya. Bagi sebagian orang, ini justru tanda kedewasaan pasar keuangan kita.

Alasan resmi yang selalu muncul terdengar rapi: perubahan strategi. Ini bagian dari strategi bisnis global.

Para raksasa ingin fokus ke perbankan institusional. Buktinya tampak dari rangkaian aksi korporasi.

Unit konsumer mereka dialihkan ke pemain regional. Citigroup mencatat langkah itu pada 2023. Commonwealth Bank Australia menyusul pada 2024.

Sejumlah pasar ritel mereka dilepas, termasuk Indonesia. Tujuannya efisiensi perusahaan. Narasi seperti ini mudah diterima publik.

Tetapi cerita lengkapnya tidak sesederhana itu. Menganggap semua ini murni soal strategi global jelas terlalu ringkas.

Ada faktor domestik yang ikut bermain dan tidak bisa diabaikan. Persaingan makin tajam. Bank digital lokal mengubah permainan. Fintech juga demikian. McKinsey & Company pada 2022 menuliskannya.

Mereka bergerak lincah, mudah diakses, dan berani menyasar segmen yang dulu kurang terlayani bank.

Di sisi lain, struktur biaya operasional bank asing terasa berat. Sulit menandingi efisiensi para pendatang baru.

Ini bukan sekadar pindah fokus. Bisa jadi ini juga soal kalah bersaing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun