Sebuah mobil bisa tampil dengan banyak wajah. Ia bukan sekadar tumpukan besi.
Benda ini bisa bergerak, membawa orang dan cerita. Kadang ia memantulkan cermin zamannya. Toyota Land Cruiser contoh yang paling mudah dilihat.
Riwayatnya panjang, dan sebagian besar bersinggungan erat dengan Indonesia. Narasinya berubah mengikuti arus waktu.
Perjalanannya pun berkelok dan rumit. Dulu ia jadi simbol kekuasaan militer. Lalu hadir sebagai sosok yang menakutkan di layar kaca. Sekarang, banyak orang mengenalnya sebagai penanda harta.
Asalnya jelas. Kendaraan untuk kebutuhan perang. Purwarupanya disebut Toyota Jeep BJ. Proyek itu dibuat untuk militer Amerika saat Perang Korea berlangsung (Toyota Global).
Tujuannya satu, agar kuat dan tahan banting. Ia harus andal menaklukkan medan sulit. Citra tangguh itulah yang dibawa masuk ke Indonesia.
Bukan masyarakat umum yang pertama kali memakainya, melainkan pasukan elite pengaman presiden, Resimen Cakrabirawa (Kompas Otomotif, 2021).
Posturnya gagah, mesinnya bertenaga. Saat melintas dalam konvoi, ia membangun kesan serius. Terlihat berwibawa, erat dengan aura kekuasaan.
Lalu ceritanya berbelok. Di era 80-an dan 90-an, Land Cruiser kebagian peran baru: bintang sinema. Ia sering tampil sebagai kendaraan tokoh antagonis.
Wajahnya kotak, besar, sangar. Kombinasi itu terasa pas untuk sosok penjahat atau penculik di film (GridOto, 2022).
Stigma tersebut menempel kuat dan membentuk memori kolektif satu generasi. Citra gagahnya perlahan tertutup oleh kesan seram.