Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Jalan Pembangunan Indonesia Berbeda dari Korsel dan Vietnam?

23 September 2025   07:00 Diperbarui: 18 September 2025   22:11 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi batas wilayah ASEAN berdasarkan letak geografisnya. (Freepikcom/Freepik via Kompas.com)

Membandingkan capaian negara selalu menggoda. Apalagi kalau lahir di tahun yang sama. Indonesia, Korea Selatan, dan Vietnam. Sama-sama mendeklarasikan kemerdekaan pada 1945.

Tiga negara ini sering disebut satu angkatan yang lulus dari kolonialisme (Tirto.id, 2023). Tahun kelulusannya sama. Tapi sudah lebih dari tujuh dekade berlalu. Dan arah perjalanan mereka jelas berseberangan.

Jalur pembangunannya pun tak serupa. Melihat kondisi hari ini, muncul satu pertanyaan yang susah diabaikan. Apa sebenarnya yang membentuk kesuksesan sebuah bangsa?

Ada anggapan mereka berangkat dari titik nol. Anggapan ini perlu ditinjau ulang. Titik awalnya sangat berbeda.

Ambil contoh Korea Selatan dan Vietnam. Keduanya sempat melewati perang saudara yang brutal. DIsertai konflik yang membelah masyarakat.

Korea Selatan terseret dalam Perang Korea pada 1950 sampai 1953. Vietnam mengalami rangkaian konflik panjang yang baru tuntas pada 1975 (CNBC Indonesia, 2025).

Perang merusak infrastruktur fisik, ikut merapuhkan jaringan sosial. Namun ada sisi lain yang jarang dibahas.

Karena berada di garis depan Perang Dingin, aliran bantuan asing menjadi deras. Sementara itu Indonesia juga berjuang mempertahankan kemerdekaannya, tapi tantangan terbesarnya justru bersifat internal dan geografis.

Mengelola negara kepulauan itu pelik, terlebih dengan ratusan suku bangsa. Kompleksitasnya jauh di atas rata-rata. Korea Selatan dan Vietnam relatif lebih mudah dari sisi kewilayahan karena berupa daratan yang lebih menyatu.

Kisah Korea Selatan sering diceritakan dengan nada kagum. Negara yang dulu miskin ini bertransformasi menjadi raksasa industri.

Dorongannya berasal dari kebijakan ekonomi yang terpusat di bawah pemerintahan otoriter Presiden Park Chung-hee. Negara aktif menekan pedal industrialisasi, khususnya yang berorientasi ekspor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun