Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pergeseran Strategi Kolonial dari Cianjur ke Bandung

20 September 2025   15:00 Diperbarui: 17 September 2025   13:11 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sistem tanam paksa memungkinkan pemerintahan Hindia Belanda membangun rel kereta api di Priangan. (National Museum van Wereldculturen via Kompas.com)

Ada satu detail yang sering luput. Usulan pemindahan muncul pada 1819, tetapi eksekusinya baru rampung pada 1864 (Humas Kota Bandung).

Mengapa jedanya panjang? Karena prosesnya tidak mudah. Perdebatan pasti keras, kepentingan saling tarik, belum lagi kendala finansial dan politik. Sejarah jarang berjalan lurus. Selalu ada keraguan, penundaan, dan negosiasi di balik keputusan.

Ini bukan soal siapa menang atau kalah. Ini cermin nasib sebuah wilayah yang ditentukan kekuatan besar. Kebutuhan pemerintah kolonial berubah.

Dulu mereka mencari lumbung uang, kemudian mereka menuntut pusat kendali yang efektif. Cianjur dan Bandung hanyalah dua titik yang bergerak mengikuti arus kepentingan penguasa.

Di tengah keputusan para elite, suara rakyat kecil tetap menyelinap dan terekam. Salah satunya lewat ramalan lokal yang masyhur, Uga Bandung (Repository UPI).

Begitulah cara orang biasa memahami perubahan yang menyentuh tanah kelahiran mereka. Bukti bahwa sejarah juga milik rakyat jelata, mereka yang tak pernah duduk berkuasa.

***

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun