Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik Citra Teroris Jam Tangan Ikonik Casio F-91W

11 September 2025   13:00 Diperbarui: 3 September 2025   22:04 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada satu jam tangan digital yang rasanya semua orang pernah lihat. Harganya murah. Bentuknya polos. Dan anehnya tetap terasa pas dipakai kapan saja. Namanya Casio F-91W.

Banyak orang pernah memilikinya. Ia jadi simbol keandalan dan kesederhanaan. Tapi ada cerita lain yang menempel. Cerita itu jauh lebih suram.

Selama bertahun-tahun, jam ini sering dijuluki jam teroris. Label itu kadung melekat di ingatan banyak orang.

Julukan itu tidak muncul begitu saja. Ada rangkaian peristiwa yang menguatkan narasinya hingga mendunia. Osama bin Laden, tokoh Al-Qaeda. Beberapa kali tertangkap kamera mengenakan F-91W (Hodinkee, 2019).

Keterkaitan ini membuat asosiasi publik makin kuat. Jam yang sama sering ditemukan saat penangkapan sejumlah terduga teroris. Alarm bawaan jam ini ternyata efektif dipakai sebagai pemicu bom rakitan, atau IED (Business Insider, 2015).

Teknologinya sederhana. an justru itu yang jadi nilai tambah bagi mereka. Alat mematikan bisa dirakit dengan biaya rendah. Sesederhana itu.Tapi apakah adil menempelkan cap pada sebuah barang hanya karena sebagian penggunanya? Menyalahkan jamnya terasa seperti lompatan logika. Mereka hanya memakainya.

Mirip menyalahkan produsen mobil pikap karena kendaraannya sering dipakai kelompok bersenjata di wilayah konflik.

Kenyataannya, produk dipilih karena fungsi, harga, dan ketersediaan. Logika yang sama berlaku di sini. F-91W dipilih karena jam ini bekerja dengan baik.

F-91W sendiri adalah produk yang sangat sukses. Penyebarannya luas, menembus nyaris semua negara. Harganya ramah di kantong, dari pelajar sampai pekerja bisa membelinya. Baterainya bisa bertahan sampai tujuh tahun. Ketahanannya juga terkenal.

Itulah alasan utama kenapa jutaan orang memilihnya. Penggunanya beragam. Barack Obama pun pernah terlihat memakainya di muka publik (WatchUSeek, 2010).

Fakta seperti ini menunjukkan betapa spektrum pemakainya luas. Dari orang biasa sampai tokoh dunia. Ya, termasuk teroris.

Peran media dan lembaga intelijen ikut membentuk citra "jam teroris". Setiap ada temuan jam saat operasi, detail itu kerap disorot. Mudah dijadikan tajuk.

Puncaknya terjadi ketika dokumen tahanan dari Teluk Guantanamo bocor. The Guardian melaporkan bahwa intelijen Amerika Serikat sempat menganggap kepemilikan Casio tertentu sebagai indikator pelatihan Al-Qaeda (The Guardian, 2011).

Stigma pun kian mengeras. Rasanya seperti mendapat legitimasi resmi.

F-91W adalah benda netral. Ia cuma alat penunjuk waktu yang dirancang andal dan terjangkau. Seperti pisau, bisa dipakai untuk memasak atau melukai. Nilai sebuah alat ditentukan oleh siapa yang memakainya dan untuk apa.

Memberi label negatif pada jam ini menyederhanakan persoalan secara keliru. Itu menutup mata pada konteks popularitasnya yang benar-benar global.

Kisah F-91W mencerminkan bagaimana objek biasa bisa terseret arus politik dan narasi keamanan. Sebenarnya, ini lebih banyak bercerita tentang cara kita memberi label. Bukan tentang esensi jamnya.

***

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun