Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kompleksitas Masalah Rokok dari Iklan Hingga Regulasi

11 September 2025   09:00 Diperbarui: 3 September 2025   18:34 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi larangan merokok. (SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Namun, andaikan larangan total diberlakukan di sini, konsekuensinya harus dihitung matang. Perusahaan rokok tidak akan tinggal diam. Anggaran iklan bisa dialihkan ke jalur lain, misalnya sponsor konser musik atau kegiatan olahraga tingkat kampung. Bentuk promosi semacam ini lebih susah diawasi. Dampaknya bisa lebih berbahaya.

Daripada hanya menekan tombol larangan iklan, ada pendekatan lain. Membuat masyarakat lebih melek. Ajarkan sejak sekolah agar anak-anak tidak mudah percaya pada iklan. Itulah inti program literasi media. Di saat yang sama, ada soal ekonomi yang tidak bisa dikesampingkan. Industri tembakau masih menjadi kontributor besar bagi negara.

Data Kementerian Keuangan (2023) menunjukkan penerimaan cukainya mencapai ratusan triliun rupiah. Industri ini juga menyerap banyak tenaga kerja, dari petani sampai buruh pabrik.

Ujungnya, menyalahkan iklan semata itu mudah. Masalah rokok di Indonesia jauh lebih rumit. Bukan sekadar urusan iklan yang kreatif. Aturannya sudah ada di PP 109 Tahun 2012, tetapi persoalannya juga berkaitan dengan budaya, ekonomi, dan lemahnya penegakan di lapangan. Keluar dari simpul kusut ini butuh kerja sama banyak pihak. Bukan hanya dengan mematikan televisi.

***

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun