Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benteng Digital Runtuh Karena Kepercayaan yang Disalahgunakan

9 September 2025   11:11 Diperbarui: 9 September 2025   11:11 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peretas.(Getty Images/iStockphoto via Kompas.com)

Akses yang didapat kemudian mereka jual. Pembelinya adalah kelompok ransomware lain. Contohnya adalah kelompok ALPHV/BlackCat (BitSight).

Kelompok inilah yang melakukan pemerasan data.

Fenomena ini menjadi tamparan keras. Terutama untuk industri keamanan global.

Banyak perusahaan membangun benteng digital kokoh. Mereka mungkin lupa satu hal. Benteng terlemahnya sering kali adalah manusia.

Kini, fokus keamanan mulai bergeser. Pelatihan kesadaran keamanan menjadi prioritas. Prosedur verifikasi akses juga diperketat.

Teknologi otentikasi terus dikembangkan. Tujuannya agar lebih tahan manipulasi. Misalnya dengan mendorong penggunaan passkey. Sistem ini tidak rentan terhadap phishing.

Kasus ini adalah pengingat penting. Di era digital serangan tidak selalu soal teknologi.

Terkadang, ini adalah pertarungan psikologis. Tembok keamanan canggih akan sia-sia.

Jika orang di dalamnya membuka pintu. Penyerang akan masuk dengan sangat mudah. Memahami psikologi manusia itu penting. Sama pentingnya dengan memahami cara mesin.

***

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun