Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ambisi Swasembada Pangan dan Jebakan Serakahnomics

20 Agustus 2025   19:00 Diperbarui: 18 Agustus 2025   22:53 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pidato pertama Presiden Prabowo Subianto saat pelantikannya. (Tim Dokumentasi Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 via Kompas.com)

Pemerintah punya cita-cita sangat besar. Cita-cita itu bernama kemerdekaan pangan. 

Uang triliunan rupiah telah disiapkan. Pemerintah ingin mewujudkan cita-cita itu. 

Anggaran pangannya sangat besar sekali. Angkanya mencapai Rp 164,4 triliun (Kompas.com, 2025). 

Tujuan pemerintah terdengar sangat mulia. Indonesia harus memenuhi pangannya sendiri. 

Beras dan gula harus swasembada. Komoditas lain juga harus swasembada. 

Artinya Indonesia tidak bergantung impor. Namun perjalanan ini tidaklah mudah. Ada banyak duri tajam menghadang.

Sering ada satu pihak yang dituding. Pihak itu adalah biang keladi. Istilah populernya bernama 'serakahnomics'. 

Presiden Prabowo Subianto memakai sebutan itu. Ia sampaikan dalam pidato kenegaraan (Laman Resmi Presiden RI, 2025). 

Istilah ini merujuk pada pengusaha rakus. Mereka hanya pentingkan keuntungan pribadi. 

Mereka dianggap telah menimbun barang. Mereka menimbun saat rakyat butuh. 

Mereka juga dituduh memainkan harga. Mereka mencari untung di atas penderitaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun