Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Filosofi Ogoh-ogoh, Simbol Penetralisir Kekuatan Alam Negatif

9 Agustus 2025   01:00 Diperbarui: 7 Agustus 2025   17:52 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun evolusi ogoh-ogoh membawa tantangan (Tatkala.co, 2025). 

Tradisi ini kini menjadi sangat kompetitif. Dengan adanya berbagai macam jenis perlombaan. Contohnya seperti Kasanga Fest di Denpasar (Radar Bali, 2025). 

Lomba memang mendorong tumbuhnya kreativitas. Serta meningkatkan kualitas hasil dari ogoh-ogoh. Tetapi lomba juga memicu "adu gengsi". 

Lalu muncul kekhawatiran makna spiritual tergerus. Para seniman ogoh-ogoh pun sangat mengingatkan. Bahwa esensinya adalah pesan yang disampaikan. Bukan sekadar bentuk indah saja (Prokomsetda Buleleng).

Pada akhirnya, ogoh-ogoh cerminkan dinamika. Dinamika budaya Bali yang sangat khas (Tatkala.co, 2025). 

Sebagai perpaduan antara tradisi modernitas. Anak muda Bali lestarikan tradisi leluhur. Namun mereka juga mengekspresikannya secara kontemporer (Repository UNAIR, 2017). 

Ogoh-ogoh bukan lagi ritual pengusir roh. Ia cerminan semangat hidup dari masyarakat. Masyarakat yang terus hidup dan beradaptasi. 

Tradisi ini adalah sebuah dialog abadi. Dialog antara yang kuno dan baru. Antara spiritualitas dan realitas kehidupan modern.

***

Referensi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun