Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bisakah Wikitok Benar Menyembuhkan Kecanduan Konten Brainrot?

9 Agustus 2025   13:00 Diperbarui: 4 Agustus 2025   14:16 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi TikTok. (Later.com via Kompas.com)

Ini memberikan sebuah pelajaran berharga. Mengganti hiburan dengan edukasi itu sulit. Tidak menjamin keberhasilan jangka panjang (BBC, 2024; Yahoo, 2025).

Bahaya lain yang timbul adalah ilusi. Ilusi itu adalah ilusi tentang pengetahuan (Reddit). 

Pengguna bisa merasa telah belajar banyak. Padahal mereka hanya mendapat potongan informasi. Informasi itu dangkal tanpa konteks mendalam (Repository UIN Jakarta). 

Pengetahuan semacam ini cenderung mudah dilupakan. Hal itu karena tak ada waktu refleksi.

Para pengembangnya sendiri telah mengakui. WikiTok hanyalah sebuah upaya saja (Fast Company, 2025). 

WikiTok bukan solusi tunggal melawan brain rot. Solusi utamanya tidak terletak pada aplikasi. Solusinya adalah kemampuan menjauh dari layar. 

Misalnya dengan cara membaca buku fisik. Atau dengan cara berjalan-jalan di luar. Bisa juga berinteraksi dengan orang lain (Tirto.id).

Sebagai platform baru, efektivitasnya belum teruji. Efektivitas jangka panjang WikiTok belum teruji. Kemampuannya masih menjadi sebuah pertanyaan besar. Apakah ia bisa mengubah kebiasaan digital? Terutama kebiasaan digital dari masyarakat luas.

WikiTok bisa dianggap metadon digital (Tirto.id; RSKO Jakarta). Ia memang memberikan konten lebih baik. 

Namun kita tetap bergantung pada layar. Kita juga bergantung pada guliran tanpa akhir. Masalah utamanya bersifat sangat sistemik. Platform digital sengaja dirancang menjadi adiktif. Tujuannya membuat para pengguna menjadi kecanduan.

Pada akhirnya, WikiTok adalah sebuah ide baik. Ia mewakili kesadaran konten lebih berkualitas (Fast Company, 2025). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun