Kampung Ondomohen di Surabaya sangat padat. Wilayah ini telah berubah signifikan.Â
Dulunya, kampung ini kering. Kampung Ondomohen juga sangat panas.Â
Kini, area ini lebih hijau. Ondomohen juga menjadi teduh. Berbagai inisiatif warga mengubah wajah kampung.
Inovasi Berawal dari Hobi
Perubahan di Ondomohen dimulai sederhana. Seorang warga bernama Musmulyono punya hobi menanam. Koleksi bunganya terus bertambah. Ia menitipkannya ke tetangga.Â
Ide mengubah kampung muncul tahun 2001. Saat itu, Kelurahan Ketabang punya program. Namanya "Sajisapoh" (Tirto.id, 2023; Antara Jatim, 2023).Â
Program ini meminta warga menyumbang. Sumbangan satu pohon minimal dua meter. Itu untuk penghijauan kampung.Â
Namun, banyak RT/RW tak tertarik. Musmulyono melihat peluang ini. Ia izin pada lurah. Dia membawa 30 pohon ke RT-nya. Pohon menumpuk di kelurahan. Jenisnya jambu biji, mangga, dan sawo (Tirto.id, 2023).Â
Setelah lima belas tahun berlalu. Kampung Ondomohen tak lagi gersang.
Keberhasilan awal ini menarik perhatian. Lurah setempat punya rencana. Dia akan mendaftarkan kampung ini. Untuk lomba eco green. Musmulyono sempat merasa ragu. Kampungnya perlu banyak perbaikan.Â
Terutama pengelolaan sampah. Juga kesehatan dan inovasi. Setelah berdiskusi dengan lurah. Lurah mendatangkan fasilitator lingkungan.Â
Fasilitator justru terkesima. Mereka mendorong warga ikut lomba. Bukan untuk meraih kemenangan. Tujuannya meningkatkan partisipasi warga.Â