Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Plus Minus Mengandalkan Mobil Listrik untuk Liburan Jarak Jauh

28 Juli 2025   03:00 Diperbarui: 26 Juli 2025   16:08 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN dengan tipe ultra fast charging 200 kW(edij@nw@ri via Kompas.com)

Teknologi kini berkembang sangat pesat. Mobil listrik menantang persepsi lama. Persepsi sebagai kendaraan khusus perkotaan. 

Dulu banyak orang sering mengira. Bahwa mobil listrik hanya untuk kota. Sekadar untuk bolak-balik saja. 

Namun segala kemajuan teknologi ada. Anggapan lama itu mulai terkikis. 

Kini ada sebuah pertanyaan besar. Bisakah mobil listrik benar-benar diandalkan? Terutama untuk perjalanan jarak jauh. 

Banyak orang mulai mempertimbangkan mobil. Mereka memakai mobil listrik keluar kota. Ini bukan lagi sekadar tren. Melainkan ini adalah kebutuhan nyata.

Salah satu poin utamanya adalah jangkauan. Jangkauan tempuh baterai semakin panjang. Banyak model mobil listrik modern. Diklaim bisa tempuh 300 kilometer. Hanya dalam sekali pengisian daya. 

Angka ini tentu terdengar menjanjikan. Dengan jangkauan sejauh itu ada. Perjalanan antar kota bukan masalah. Bahkan beberapa model lebih impresif. Mereka menunjukkan kemampuan lebih jauh. 

Misalnya Mercedes-Benz EQS capai 770 kilometer (Antaranews, 2025). BYD Seal tawarkan jangkauan 650 kilometer (detikOto, 2024). Hyundai IONIQ 6 juga tidak kalah. Kemampuannya tempuh 614 kilometer (Kumparan, 2025). 

Angka 300 kilometer sering disebut. Sebenarnya itu perkiraan cukup konservatif. Mobil listrik modern memang mumpuni.

Namun kita penting untuk memahami. Angka klaim pabrikan seringkali dicapai. Hanya dalam kondisi yang sangat ideal (Kumparan, 2023). 

Di jalan raya realitanya berbeda. Gaya mengemudi agresif sangat berpengaruh. Kondisi lalu lintas yang macet juga. Penggunaan AC secara terus menerus (PJAAC Mobil). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun