Menelisik kekuatan cinta suporter, energi vital tersembunyi di balik prestasi. Bagaimana dukungan tulus ciptakan sinergi kemenangan?
Riuh rendah perayaan kemenangan Persib Bandung yang kembali merengkuh gelar juara BRI Liga 1 musim 2024/2025 beberapa waktu lalu bukan sekadar pesta pora di jalanan Kota Bandung.Â
Saya lihat di berita, lautan biru manusia itu. Dari anak kecil hingga kakek-nenek, tumpah ruah merayakan. Ah, ini bukan sekadar euforia sesaat saya rasa.Â
Ada getaran cinta, doa, dan harapan yang begitu besar dari para Bobotoh, suporter setia mereka. Kadang kita lupa. Kalau di balik gemuruh stadion, ada hati yang tulus mendukung, bukan cuma teriakan.Â
Tersirat dalam artikel Kompas.id, prestasi Persib memang tak hanya lahir dari kelihaian pemain di lapangan. Ada energi tak kasat mata yang ikut mendorong.Â
Saya bertanya, seberapa besar sebenarnya peran cinta dan harapan tulus para suporter ini dalam prestasi sebuah klub bola?
Energi Cinta Suporter Kunci Prestasi
Kalau kita lihat, dukungan suporter memang ajaib. Para Bobotoh ini misalnya, bukan sekadar penonton yang datang dan pergi. Mereka adalah bagian tak terpisahkan dari denyut nadi klub.Â
Cinta mereka pada Persib itu sudah mendarah daging. Diwariskan turun-temurun. Mirip dengan cerita abang-abangan tongkrongan kalau cerita soal tim kesayangannya zaman dulu.Â
Kekuatan suporter dan kesetiaan yang melampaui sekadar hasil akhir pertandingan ini yang jadi energi positif bagi tim. Bukan cuma soal menang atau kalah di satu laga.Â
Tapi soal rasa memiliki yang dalam. Rasanya ini bukan cuma di sepak bola saja ya. Di lingkungan kerja atau bahkan di keluarga, kalau ada rasa cinta dan dukungan, semua jadi terasa ringan.Â