Indonesia unggul dalam kesejahteraan global, meski dengan pendapatan rendah, berkat hubungan sosial dan spiritualitas.
Sebagai orang Indonesia, kamu mungkin merasa cukup meski hidup tak berlimpah materi. Ternyata, perasaan ini bukan hanya perasaan pribadi.Â
Ini adalah fenomena yang ditemukan dalam sebuah penelitian besar. Dalam studi Global Flourishing Study 2025, Universitas Harvard, Baylor University, dan Gallup menempatkan Indonesia di posisi pertama dalam kesejahteraan global.Â
Ini menarik, mengingat Indonesia bukan negara dengan pendapatan per kapita tinggi. Lalu, apa yang membuat Indonesia sejahtera meski ekonomi negara tertinggal?
Lebih dari Sekadar Angka Ekonomi
Kesejahteraan sering dikaitkan dengan ekonomi, seperti pendapatan dan kekayaan. Umumnya, semakin banyak uang, semakin tinggi kesejahteraannya.Â
Namun, studi ini membuktikan bahwa pendapatan bukan satu-satunya tolok ukur kesejahteraan. Meski Indonesia memiliki PDB per kapita rendah, Indonesia menempati posisi teratas dalam kesejahteraan.
Studi ini menunjukkan Indonesia mendapat skor 8,47 dalam Global Flourishing Study. Indonesia mengungguli Jepang (5,93) dan Amerika Serikat (7,18).Â
Skor ini berdasarkan kualitas hidup yang lebih luas---termasuk kesehatan mental, kualitas hubungan sosial, rasa aman, dan makna hidup.Â
Kompas (2025) melaporkan bahwa Indonesia unggul dalam kebahagiaan dan kesejahteraan meski memiliki ekonomi lebih lemah.
Faktor Non-Material yang Mendorong Kesejahteraan
Apa yang mendorong kesejahteraan tinggi di Indonesia meski pendapatan rendah?Â