Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mengoptimalkan Peran Pemuda dalam Tata Kelola: Suara yang Tak Bisa Diabaikan

30 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 22 Januari 2025   18:40 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi partisipasi pemuda. (KOMPAS/HERYUNANTO)

Pemuda sepantasnya didorong berperan aktif dalam politik, agar mendorong perubahan melalui partisipasi dan teknologi.

Sering kali kita mendengar bahwa generasi muda adalah masa depan bangsa. Namun, dalam kenyataannya, apakah mereka benar-benar diberi kesempatan untuk mengukir masa depan tersebut? 

Di tengah dunia yang semakin cepat berubah, pemuda seharusnya memiliki peran yang lebih besar dalam pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi kehidupan mereka. 

Banyak yang mengatakan bahwa pemuda sering kali kurang dilibatkan dalam tata kelola pemerintahan dan organisasi, meskipun mereka adalah kelompok yang paling terpengaruh oleh kebijakan-kebijakan tersebut.

Pentingnya Keterlibatan Pemuda dalam Pengambilan Keputusan

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita mulai dengan sebuah pertanyaan sederhana: apa sebenarnya peran pemuda dalam pengambilan keputusan yang menyangkut masa depan mereka? 

Jika kita melihatnya dari sudut pandang politik, data PubMedia menunjukkan bahwa lebih dari 59% pemuda berencana menggunakan hak suara mereka dalam pemilu 2024. 

Angka ini menunjukkan kesadaran politik yang semakin tinggi di kalangan pemuda Indonesia. Pemuda tidak hanya sekadar memiliki suara, tetapi mereka juga memiliki hak untuk berperan dalam menentukan arah negara ini. 

Meski demikian, masih banyak pemuda yang merasa terpinggirkan dari proses pengambilan keputusan, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Pemuda, sebagai kelompok yang sangat terpengaruh oleh kebijakan-kebijakan tersebut, seharusnya memiliki hak yang lebih besar dalam menentukan arah kebijakan yang akan diambil. 

Dalam konteks pemerintahan, pemuda sering kali hanya menjadi objek kebijakan, bukan subjek yang turut menentukan kebijakan itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun