Mohon tunggu...
Aida Nabila
Aida Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Writer | Marketing | Public Relation

The art of communication is the language of leadership - James Humes

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Acara Puncak Bulan K3 Nasional 2024 Soroti Budaya Keselamatan di Sektor Migas

22 Maret 2024   09:50 Diperbarui: 22 Maret 2024   09:57 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Widya Robotics

Dikutip melalui  laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Tutuka Ariadji,  Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, menegaskan pentingnya budaya Keselamatan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3) di sektor migas. Pernyataan ini disampaikannya pada Acara Puncak Bulan K3 Nasional Sub Sektor Migas tahun 2024 di Jakarta, yang menandai berakhirnya serangkaian kegiatan edukasi dan kampanye K3 di seluruh sektor migas di Indonesia.

Dalam acara tersebut, Tutuka memberikan apresiasi kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang telah menunjukkan komitmennya dalam menerapkan budaya K3. Menurutnya, bulan K3 merupakan momentum penting untuk mengevaluasi upaya dalam meningkatkan pembinaan dan pengawasan K3 di subsektor migas, dengan tujuan meminimalisir kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Selain itu, Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Haiyani Rumondang, menyoroti relevansi tema K3 yang terus mendorong KKKS untuk meningkatkan kinerja K3. Haiyani menekankan pentingnya budaya keselamatan kerja tidak hanya di tempat kerja, tetapi juga tersebar luas di masyarakat.

Dalam konteks risiko kecelakaan industri, terutama di lingkungan tambang dan sektor migas, kebutuhan akan solusi teknologi yang dapat memberikan peringatan dini akan bahaya sangatlah penting. Salah satu risiko besar adalah kebocoran gas yang dapat mengancam keselamatan manusia.

Untuk mengatasi tantangan ini, Widya Robotics menciptakan Gas Monitoring, sebuah perangkat detektor gas yang dapat mendeteksi kondisi kandungan gas serta partikel debu dengan akurasi hingga 99,50%. Alat ini menggunakan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) yang dilengkapi dengan Sensor Network dan monitoring dashboard yang dipasang di luar area penambangan.


Sistem kerja alat ini cukup simpel, alat deteksi gas dipasang di dalam area industri, kemudian dihubungkan dengan monitor yang berada di area tertentu untuk menampilkan dashboard. Alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi gas seperti oksigen, hidrogen sulfida, karbon monoksida, dan kadar debu pada area tertentu yang berisiko menyatu dengan udara dan membahayakan keselamatan manusia. 


Gas Monitoring memiliki tingkat keamanan lebih tinggi dibanding monitor gas konvensional karena memungkinkan operator untuk tidak berada di area pemantauan saat melakukan pemantauan kadar gas. Operator cukup mengakses data pemantauan melalui dashboard yang memberikan data secara real-time


Gas Monitoring juga dilengkapi dengan sistem alarm yang memberikan peringatan adanya gas berbahaya di area tambang, memungkinkan pekerja untuk lebih siaga dalam memantau kondisi di dalam proyek. Dibandingkan dengan monitor gas konvensional.


Keberadaan Gas Monitoring menjadi sangat penting di area tambang, situs konstruksi, kilang minyak, pabrik, dan berbagai industri lainnya yang memiliki demand cukup tinggi khususnya di proyek-proyek tunnel blasting. 


Gas Monitoring bukan hanya sekadar alat deteksi, tetapi juga merupakan bagian dari upaya menyelaraskan budaya keselamatan dengan teknologi canggih. Dengan solusi ini, perusahaan dapat meningkatkan keselamatan kerja para pekerja migas dan mengurangi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi di lingkungan industri.


Melalui integrasi budaya keselamatan dengan teknologi yang canggih seperti Gas Monitoring, diharapkan industri migas dan sektor-sektor lainnya dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, sehingga operasional dapat berjalan lancar dan berkontribusi positif terhadap pembangunan nasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun