Mohon tunggu...
ahwy karuniyado
ahwy karuniyado Mohon Tunggu... Teknologi

Tempat kamu bertumbuh bareng praktisi, kreator, dan pemilik bisnis yang belajar dan praktek AI bareng-bareng.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Apa Itu Logika & Algoritma Dalam AI

30 September 2025   23:05 Diperbarui: 30 September 2025   23:05 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Adi Goldstein on Unsplash       

Logika dan algoritma merupakan fondasi teknis dalam pengembangan sistem Artificial Intelligence (AI). Keduanya bekerja untuk memungkinkan mesin memahami, menalar, dan mengambil keputusan berdasarkan data. Berikut adalah penjelasan formal dan sistematis mengenai peran logika dan algoritma dalam AI:

1. Peran Logika dalam AI

Logika dalam konteks AI berfungsi sebagai kerangka formal untuk penalaran otomatis. Logika digunakan dalam pendekatan awal AI, terutama dalam sistem pakar dan pemrosesan simbolik, sebelum era machine learning mendominasi.

Jenis logika yang digunakan:

  • Logika proposisional: Menyatakan fakta dalam bentuk benar/salah.
  • Logika predikat (First-Order Logic): Mengizinkan ekspresi yang lebih kompleks dengan kuantifikasi dan relasi antar objek.
  • Logika fuzzy (Fuzzy Logic): Digunakan untuk menangani ketidakpastian dengan nilai kebenaran antara 0 dan 1, bukan hanya benar atau salah.

Contoh penggunaan:

  • Sistem pakar medis menggunakan logika predikat untuk menarik kesimpulan diagnostik dari gejala.
  • Kontrol suhu AC menggunakan fuzzy logic untuk menentukan tingkat pendinginan berdasarkan suhu dan kelembapan.

2. Algoritma dalam AI

Algoritma AI adalah serangkaian langkah sistematis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tertentu atau mencapai tujuan tertentu dengan memanfaatkan data. Algoritma dalam AI dapat dikelompokkan berdasarkan pendekatan pembelajarannya.

a. Algoritma Machine Learning (ML)

  • Supervised Learning
  • Linear Regression: Untuk prediksi nilai kontinu.
  • Decision Trees dan Random Forest: Untuk klasifikasi dan regresi berbasis pemecahan berjenjang.
  • Support Vector Machines (SVM): Untuk klasifikasi berbasis pemisahan optimal antar kelas.
  • Unsupervised Learning
  • K-Means Clustering: Untuk segmentasi data tanpa label.
  • Principal Component Analysis (PCA): Untuk reduksi dimensi dan visualisasi.
  • Reinforcement Learning
  • Q-Learning: Agen belajar melalui umpan balik berbasis hadiah dan hukuman.
  • Deep Q-Network (DQN): Kombinasi RL dengan neural networks untuk pemrosesan lingkungan kompleks.

b. Algoritma Deep Learning

  • Digunakan untuk pemrosesan data berskala besar dan kompleks, seperti gambar, audio, dan teks.
  • Convolutional Neural Networks (CNN): Untuk pengenalan citra dan visi komputer.
  •  Recurrent Neural Networks (RNN) dan LSTM: Untuk data berurutan seperti bahasa alami atau deret waktu.
  • Transformer dan Attention Mechanism: Arsitektur dasar model bahasa besar (LLM) seperti GPT dan BERT, memungkinkan pemahaman konteks dalam teks secara efisien.

3. Interaksi Logika dan Algoritma

Di era AI modern, pendekatan berbasis statistik seperti ML dan DL lebih dominan dibandingkan pendekatan logika simbolik klasik. Namun, integrasi keduanya tetap relevan:

Neuro-symbolic AI: Gabungan antara pembelajaran statistik (deep learning) dan penalaran simbolik (logic reasoning). Ini digunakan dalam kasus di mana pembelajaran data dan penalaran berbasis aturan harus berjalan bersamaan.

4. Contoh Nyata dalam Sistem LLM

Model bahasa besar seperti GPT-4 tidak bekerja dengan logika formal secara eksplisit, tetapi menggunakan algoritma berbasis transformer architecture untuk memprediksi urutan kata secara probabilistik. Model ini tidak "menalar" secara logis seperti manusia, tetapi mengandalkan statistik dan korelasi antar token berdasarkan data pelatihan dalam jumlah besar.

Kesimpulan

Logika dan algoritma adalah elemen fundamental dalam pengembangan AI. Logika menyediakan kerangka penalaran formal, sementara algoritma membentuk instruksi langkah demi langkah untuk belajar dari data dan membuat keputusan otomatis. Kombinasi keduanya menjadi fondasi dari sistem cerdas yang adaptif, efisien, dan mampu memproses kompleksitas dunia nyata.

Salam hormat,

Muhammad Ahwy Karuniyado


.   .   .   .

Para pendiri AI for Productivity

Website: https://aiforproductivity.id/

Sosial Media Muhammad Hanif

Sosial Media Muhammad Ahwy Karuniyado

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun