Dalam dunia yang penuh sorotan dan tren serba "pamer" di media sosial, muncul satu gaya hidup baru yang justru memilih untuk "diam". Namanya quiet luxury, atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai "kemewahan yang tenang". Gaya hidup ini sedang ramai diperbincangkan, terutama di kalangan anak muda kelas menengah atas Indonesia yang mulai jenuh dengan gaya hidup yang serba menunjukkan citra dan status.
Apa Itu Quiet Luxury?
Quiet luxury bukan sekadar tren fashion, melainkan filosofi hidup. Intinya, orang yang menganut gaya ini tetap menikmati hal-hal mewah, namun tidak menunjukkannya secara mencolok. Mereka tidak lagi membeli barang branded hanya karena logo besar atau desain mencolok. Sebaliknya, mereka memilih barang-barang berkualitas tinggi dengan desain minimalis, tanpa harus dikenali orang lain sebagai barang mahal.
Hal ini bisa dilihat dari pilihan baju berbahan premium tanpa logo, mobil mewah yang tidak terlalu "show off", hingga cara mereka berbicara dan berperilaku yang elegan tapi rendah hati. Singkatnya, mereka kaya, tapi tidak ingin terlihat kaya.
Viral Karena Drama dan Selebritis
Fenomena quiet luxury jadi topik hangat usai beberapa selebritis Indonesia tampil di acara resmi atau pesta tanpa mengenakan brand-brand mencolok. Sebut saja aktris A yang mengenakan gaun dari desainer lokal tanpa label besar, atau influencer X yang memposting rumahnya yang megah namun dengan desain minimalis dan tak banyak ornamen.
Di TikTok dan X (dulu Twitter), viral video reaksi netizen yang membandingkan gaya hidup seleb "lama" yang serba blink-blink dengan "new wave" selebriti muda yang tampil kalem namun tetap memancarkan kesan mahal. Bahkan beberapa video menyebut gaya ini sebagai "kelas atas yang sudah lelah pamer".
Reaksi Netizen: Ada yang Kagum, Ada yang Nyinyir
Seperti biasa, netizen Indonesia punya dua sisi. Ada yang memuji gaya ini sebagai "dewasa", "lebih elegan", dan "beneran kaya mah gitu, gak perlu ngaku". Tapi ada juga yang menganggap ini cuma pencitraan baru yang tetap saja bermaksud pamer tapi dengan cara berbeda.
Komentar-komentar seperti:
"Dulu flexing pakai Gucci, sekarang flexing pakai linen putih dan rumah full kayu jati."Atau:"Quiet luxury itu bukan gak pamer, tapi pamer yang lebih halus."