Menariknya, meski kini bermain di liga yang berbeda tingkat persaingannya, keduanya masih relevan. Messi meraih penghargaan MVP MLS 2024, sementara Ronaldo dua kali menjadi top scorer Liga Saudi, dan bahkan masih mencetak gol krusial untuk Portugal di usia 40 tahun.
Mentalitas: Ketekunan vs Kejernihan
Salah satu aspek paling mencolok dalam perbandingan ini adalah mentalitas. Ronaldo selalu tampil dengan api kompetisi yang menyala-nyala, ambisi yang membara, dan sikap profesional yang menginspirasi generasi baru. Ia dikenal sebagai figur yang tak kenal kata cukup.
Messi, di sisi lain, memancarkan ketenangan dan efisiensi. Ia membiarkan permainannya berbicara. Dengan sikap rendah hati dan permainan cerdas, ia jadi sosok panutan yang tidak perlu banyak kata untuk menunjukkan kehebatan.
Trofi Internasional: Penentu GOAT?
Penutup: GOAT atau Dua Legenda?
Jika ditanya siapa GOAT sejati, banyak yang kini condong ke Messi karena kombinasi bakat alami, jumlah trofi, serta mahkota Piala Dunia. Tapi mengatakan Ronaldo bukan GOAT juga sama kelirunya ia adalah simbol kerja keras dan profesionalisme yang langka.
Mungkin, jawaban terbaik bukan memilih satu. Kita hidup di era di mana dua manusia luar biasa ini saling dorong untuk jadi lebih hebat. Messi dan Ronaldo bukan hanya legenda, mereka adalah dua wajah dari satu generasi emas yang akan diceritakan selama-lamanya.
Karena itu seharunya kita lebih bersyukur bisa melihat permainan dua GOAT dalam sepak bola yang kini sudah memasuki era-era akhir.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI