Mohon tunggu...
Ahmad Zainul Zuhdan
Ahmad Zainul Zuhdan Mohon Tunggu... 24107030014

Mahasiswa UIN SUKA "Jangan Pernah Bosan Menjadi Orang Baik".

Selanjutnya

Tutup

Bola

Finalissima: Ketika Argentina dan Spanyol Mempertaruhkan Gengsi Dua Benua

12 Juni 2025   17:44 Diperbarui: 12 Juni 2025   17:44 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finalissima 2025 bukan sekadar laga ekshibisi. Ketika juara Copa Amrica bertemu juara Euro, yang dipertaruhkan lebih dari sekadar trofi: ini soal harga diri benua, warisan generasi emas, dan pembuktian siapa yang benar-benar penguasa dunia.

Kini, panggung epik itu menghadirkan dua kekuatan besar: Argentina vs Spanyol, dua negara yang telah menari indah dalam turnamen kontinental mereka masing-masing. Dari Amerika Latin yang berapi-api hingga Eropa yang taktikal, duel ini menyatukan dua budaya sepak bola dalam satu malam bersejarah.

Dua Raja dari Dua Dunia

Argentina datang dengan gengsi tinggi. Juara Copa Amrica 2024, mereka berhasil mempertahankan gelar kontinental dan melanjutkan dominasi sejak menjuarai Piala Dunia 2022. Meski Lionel Messi sudah tidak lagi menjadi pusat permainan, warisannya tetap hidup lewat generasi baru yang bermain dengan determinasi dan flair ala Albiceleste.

Nama-nama seperti Enzo Fernndez, Julin lvarez, hingga Thiago Almada menjadi fondasi baru tim. Mereka bukan sekadar pelengkap, tapi pemburu gelar yang terus berkembang. Argentina kini bukan hanya punya sejarah, tapi juga masa depan yang menjanjikan.

Spanyol, di sisi lain, bangkit dari masa transisi. Setelah memenangkan Euro 2024 dengan permainan kolektif dan penguasaan bola yang khas, La Roja kembali disegani. Mereka tampil tanpa banyak nama besar seperti era Xavi-Iniesta, tapi justru lebih cair, lebih adaptif. Dipimpin oleh pemain muda seperti Pedri, Gavi, dan Lamine Yamal, Spanyol versi 2025 tampil dinamis dan agresif.

Finalissima: Tradisi Baru, Gengsi Lama

Finalissima adalah ajang yang digagas FIFA dan UEFA juga CONMEBOL sebagai bentuk "Piala Super" antar juara Eropa dan Amerika Latin. Laga ini pertama kali diperkenalkan pada 1985, dan setelah sempat tenggelam, dihidupkan kembali pada 2022 saat Argentina membantai Italia 3-0 di Wembley.

Kini, edisi 2025 menjadi lebih menarik karena keduanya berada di puncak performa. Argentina datang sebagai juara dunia aktif, sementara Spanyol ingin membuktikan bahwa mereka adalah pewaris sah dominasi Eropa.

Adu Taktik: Serangan Cepat vs Penguasaan Bola

Pertarungan ini bukan hanya soal skill individu, tetapi juga filosofi. Argentina dikenal dengan permainan langsung, eksplosif, dan penuh improvisasi. Mereka bisa mencetak gol dalam sekejap lewat serangan balik atau kombinasi tiga umpan tajam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun