Mohon tunggu...
Ahmad Yudi S
Ahmad Yudi S Mohon Tunggu... Freelancer - #Ngopi-isme

Aku Melamun Maka Aku Ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Semangkuk Kisah Mie Ayam

5 Februari 2018   22:17 Diperbarui: 6 Februari 2018   07:51 2210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pukul tiga dini hari, seorang wanita tua itu mulai memasak didapur. Menyiapkan segala bahan-bahan masakan untuk ia sajikan menjadi kuliner Mie Ayam. Mie ayam yang selalu ia jajalkan disebuah kedai kecil yang tidak jauh dari kampus tempat anaknya kuliah. Suaminya telah meninggal puluhan tahun yang lalu membuat wanita tua yang biasa dipanggil Mbok ini terpaksa banting tulang seorang diri untuk menghidupi keluarganya serta membiayai kuliah anaknya, Mia.

Sewaktu memasak, Mbok tak sengaja menyenggol piring yang berisi tumpukan mie yang membuat piringnya jatuh dan pecah berserakan dilantai. Mia yang lagi tertidur sontak terbangun dari tidurnya dan langsung menghampiri Mbok didapur.

"Pagi-pagi begini kok sudah bikin keributan sih Mbok!", bentak Mia. 

"Maaf Mia, kepala Mbok tadi terasa pusing dan gak sengaja nyenggol piringnya", ucap Mbok sambil memungut mie yang berserakan dilantai.

"Ah Mbok bisanya memelas. Makanya kalo masak jangan pagi amat, sudah tau orang lagi tidur malah diajak bangun pagi-pagi!", kesal Mia.

Mbok mengangguk kecil dihadapan Mia sambil membereskan pecahan piring dan meneruskan kembali pekerjaan dapurnya. Mia kembali beranjak ke kamar dan menarik selimutnya.

*****

Jam tujuh pagi, Mbok dan Mia berangkat bersama-sama menuju kedai tempat Mbok biasa menggelar dagangannya. Bersama berjalan kaki menyusuri sibuknya Ibukota di pagi hari. Mbok membawa barang dagangannya dengan menarik sendiri gerobak tuanya.

"Mia, ini uang saku kuliah dan bekal makanmu. Jangan lupa disisain uangnya untuk kamu tabung. Bekalnya jangan lupa dihabiskan ya", ucap Mbok lembut kepada Mia.

"Iya Mbok. Terserah Mia dong mau dihabisin uangnya apa ngak. Namanya juga kuliah, pasti butuh modal yang besar", tukas Mia langsung menyambar uang dan bekal dari tangan Mbok.

Tanpa sepatah kata, Mia langsung meninggalkan si Mbok berangkat ke kampusnya. Mbok menatap senyum kearah Mia yang pergi meninggalkannya untuk menimba ilmu. Mbok kembali ke kedainya dan menggelar dagangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun