Mohon tunggu...
Yasser Hasibuan
Yasser Hasibuan Mohon Tunggu... Pelajar di Kafila IIS

Namaku Ahmad Yasser Hasibuan, hobiku sama dengan orang kebanyakan, bermain games. Tapi, menulis juga menjadi hobiku yang kedua. Selamat membaca karya-karyaku yang belum seberapa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komen Bergambar TikTok Menjadi Sarana Konten Tak Senonoh

25 Agustus 2025   21:38 Diperbarui: 30 Agustus 2025   16:59 2197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TikTok menjadi aplikasi sejuta umat (Sumber: fahum.umsu.ac.id)

Pada pertengahan 2023-2024 kemarin, TikTok merilis fitur baru yaitu mengirim gambar di kolom komentar untuk merespons sebuah konten dengan cara yang baru. Tidak semua negara mendapatkan update baru terkait fitur ini. 

Disebutkan bahwa yang pertama mendapat update fitur terbaru ini hanya Mesir saja karena ini merupakan uji coba regional, yang berarti tidak semua negara mendapat update terbaru ini.

Dikarenakan tidak semua negara mendapat fitur baru ini, orang-orang dari berbagai belahan dunia memakai VPN (Virtual Private Network) dengan Mesir sebagai negara tujuan untuk mendapat fitur komentar bergambar ini.

Pada awal perilisannya, fitur ini menjadi andalan bagi orang-orang yang malas mengetik atau sekadar ingin mengirim meme bergambar. Ada pula yang hanya ingin pamer sesuatu atau membandingkan sesuatu kepada pembuat video.

Semua berjalan baik-baik saja hingga semakin banyak orang-orang yang menggunakan VPN untuk menggunakan fitur ini, banyak juga yang menyalahgunakan fitur ini untuk mengirim gambar-gambar tak senonoh.

Contoh komen bergambar yang diunggah oleh oknum di kolom komentar (Sumber: TikTok) ( Kredit:Pribadi)
Contoh komen bergambar yang diunggah oleh oknum di kolom komentar (Sumber: TikTok) ( Kredit:Pribadi)

Sebenarnya, gambar asli dari area sensitif yang terlihat jelas itu tetap disensor guna mengecoh algoritma yang mendeteksi proporsi kulit (Skin Tone Detection), apakah gambar itu mengandung banyak pola menyerupai ketelanjangan atau tidak.

Dan ini masalahnya, para oknum yang mengirim konten-konten tak senonoh itu hanya menyensor dengan garis-garis 'seadanya', jadi kita masih bisa melihat jelas area sensitif itu.

Contoh ilustrasi sensor dari gambar yang diunggah para oknum (Sumber: Pribadi) (Kredit: Pribadi)
Contoh ilustrasi sensor dari gambar yang diunggah para oknum (Sumber: Pribadi) (Kredit: Pribadi)

Dalam hal ini, kita bisa menyimpulkan 2 pertimbangan untuk TikTok: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun