Mohon tunggu...
Ahmad Wazier
Ahmad Wazier Mohon Tunggu... Dosen -

Manusia awam yang \r\npenuh dengan keterbatasan dan kebodohan. \r\n\r\nSaat ini berstatus sebagai Dosen dan Mahasiswa Program Doktor (S3) di University of Tasmania-Australia.\r\n\r\nMantan pengurus DPD IMM DIY ini menyelesaikan Pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Gadjah Mada.\r\nPengalaman organisasi: Sekretaris Pusat Pengembangan Bahasa (dua periode), Wakil sekretaris MTDK PWM DIY dan Sekjen KAMADA, Ketua Umum KORKOM IMM, Waka 1 IMM PSH,. Jabatan terakhir sebagai Kepala Pusat Pengembangan Bahasa (2 Periode).\r\n\r\nAktivis alumnus Pondok Pesantren Ar-Ruhamaa’ ini mempunyai minat bidang kebijakan politik Amerika Serikat, ideologi dan agama.\r\n\r\nAktif di beberapa perkumpulan dan juga latihan menjadi pembicara dalam diskusi, training, seminar atau konferensi. bisa di hub di: Twitter: @WazierW wazier1279@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Komitmen Berkembang

4 September 2012   14:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:55 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Banyak diantara kita bingun dengan apa yang harus dilakukan dalam kehidupan. Karena itu cenderung pasif, menunggu waktu rezeki datang. Kita sering hanya dapat berandai-andai kesuksesan. Padahal ia tidak akan datang tanpa perjuangan.

Kita sering, bahkan, melakukan kegiatan yang tidak kita ketahui kemanfaatan. Duduk nongkrong di pinggir jalan. Ngobrol tanpa ujung persoalan. Kegiatan yang tidak mendatangkan kebaikan.

Coba saja sejenak kita renungkan. Tugas kehidupan kita adalah berjuang sebaik dan sekuat mungkin untuk menghadapi tantangan masa depan. Tantangan tanggung jawab atau beban kehidupan tentu harus dipersiapkan.

Jangan sampai lengah dengan keadaan. Juga jangan putus asa dengan kesulitan. Jalani terus dan berusaha yang tidak kenal kelelahan. Kebaikan harus dilakukan secara terus-menerus tanpa memandang besaran imbalan. Karena sekecil apapun, sepanjang memberikan kebaikan bagi kehidupan. Semakin sering kita mengoreksi diri akan semakin banyak kita temukan celah-celah kekurangan. Dengan demikian kita akan dapat memperbaiki segala kekurangan.

Perjalanan kehidupan akan banyak menemukan rintangan. Baik berat maupun ringan. Ia akan datang silih berganti dengan kemenangan-kemenangan. Kadang kecil kadang besar sesuai dengan kemampuan. Semakin berat dan semakin besar halangan, maka semakin berat timbangan dan amal kebajikan. Itulah keadilan Tuhan.

Ajaklah saudaramu untuk maju bersama dan jangan maju sendirian. Perjuangan sendirian tidak akan memaksimalkan capaian. Bisa jadi justru kekalahan, atau hanya mendapat sedikit kemenangan. Tetapi kemenangan bersama merupakan jelmaan dari kebersamaan, yang berarti kemenangan ke-besaran.

Karena itu jangan pernah mencari lawan dalam kehidupan. Carilah teman seperjuangan. Teman akan membantu memperingan perkejaan dan beban. Teman adalah kekuatan. Teman memperkuat kita yang lemah. Memberanikan yang penakut. Dan memperingan yang berat.

Hadapi segala dengan tenang. Kondisi sulit dapat memperkuat kejiwaan. Mental dan tenaga bisa dilatih dengan bertahan. Disitulah dibutuhkan kesabaran.

Kemenangan kita bukan ditentukan dari kekalahan lawan. Kemengan bersama demi kebaikan lebih baik dan akan mendatangkan kemanfaatan.

Jangan menyepelekan peran saudaramu sekecil apapun. Mereka adalah penopang hidup dan kesuksesan. Tuhan akan menghitung sebagai rezki balasan, jika kamu dapat bekerja sama membangun kekuatan.

Semoga Allah memberikan jalan. Amin…by Wajiran, S.S., M.A.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun