Mohon tunggu...
Ahmad Wazier
Ahmad Wazier Mohon Tunggu... Dosen -

Manusia awam yang \r\npenuh dengan keterbatasan dan kebodohan. \r\n\r\nSaat ini berstatus sebagai Dosen dan Mahasiswa Program Doktor (S3) di University of Tasmania-Australia.\r\n\r\nMantan pengurus DPD IMM DIY ini menyelesaikan Pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Gadjah Mada.\r\nPengalaman organisasi: Sekretaris Pusat Pengembangan Bahasa (dua periode), Wakil sekretaris MTDK PWM DIY dan Sekjen KAMADA, Ketua Umum KORKOM IMM, Waka 1 IMM PSH,. Jabatan terakhir sebagai Kepala Pusat Pengembangan Bahasa (2 Periode).\r\n\r\nAktivis alumnus Pondok Pesantren Ar-Ruhamaa’ ini mempunyai minat bidang kebijakan politik Amerika Serikat, ideologi dan agama.\r\n\r\nAktif di beberapa perkumpulan dan juga latihan menjadi pembicara dalam diskusi, training, seminar atau konferensi. bisa di hub di: Twitter: @WazierW wazier1279@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Air Kesejukan: Bercermin dari Air untuk Kesempurnaan Hidup

28 Juli 2012   00:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:32 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Oleh

Wajiran, S.S., M.A.

(Dosen Fakultas Sastra UAD Yogyakarta)

Air mungkin simbol kehidupan manusia yang paling indah. Air mendatangkan kesejukan bagi mereka yang kehausan. Air juga mendatangkan kesejukan bila dipandang mata. Air memberikan kedamaian jika didengar dari gemericik alirannya. Air tidak pernah berhenti untuk bergerak. Dimana pun dan dalam kondisi apapun, ia tetap berusaha mencari jalan keluar terhadap segala halangan di depannya.

Air dapat menjadi cermin diri kita dalam kehidupan ini. Dengan air kita dapat berkaca untuk melihat diri. Bahkan dengan air kita dapat membandingkan sifat-sifat kita. Kita yang mudah putus asa, mudah menyerah perlu bercermin kedalam sifat air. Padalah air lebih lentur dari apapun juga, tetapi karena kesabaran dan kesungguhannya, ia dapat menembus batu karang yang kerasnya berjuta-juta kali lipat dari pada dirinya sendiri.

Keindahan yang terpancar dalam diri air dapat mendatangkan kesejukan bagi siapa saja yang memandang. Ia tenang, damai dan indah, sehingga memberikan kesejukan dalam hati setiap yang memandang. Di balik ketenangan dan kehalusannya, ia memiliki kedalaman yang tidak bisa ditebak oleh siapapun. Ia bahkan bisa lebih berbahaya dari api yang berkorbar dan bergolak. Ia dapat menelan atau menenggelamkan siapa saja yang masuk ke dalamnya.

Tetapi air tidak pernah mengurusi orang lain kecuali orang itu mengganggunya. Tidak pernah ada air yang mengenai sesuatu kecuali sesuatu itu datang sendiri kepadanya. Air hanya akan melukai orang lain, jika orang lain menceburkan diri di dalamnya secara tidak sempurna.

Air mengalir dan terus mengalir. Ia mendatangkan kesejukan dan kesuburan setiap tanaman yang dilaluinya. Ia tidak pernah meminta imbalan atas apa yang dilakukkan tetapi dengan rela hati memberikan kesuburan. Setiap jejak yang dilewati akan selalu membekas dengan hawa sejuk dan kesuburan. Dan tidak pernah sekalipun mendatangkan kerusakan kecuali dilatari oleh sesuatu diluar dirinya.

Jadilah dirimu seperti air yang tenang dan damai. Dimanapun kamu berada berilah kesejukan dan kedamaian. Berilah manfaat yang dapat menjadikan saudaramu hidup damai dan bersemangat. Jangan pernah merusak kecuali dalam keterpaksaaan dan bahkan jangan pernah mengganggu orang alin dalam segala kondisi. Semoga keberadaan kita bisa menjadi air bagi kehidupan ini; memberi kesejukan, pencerahan, kedamaian dan semangat untuk selalu berubah demi mencapai “kesempurnaan” kita masing-masing. Wa Allah A’lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun