Kabupaten Indragiri Hilir merupakan salah satu dari 12 kabupaten yang berada di Provinsi Riau. Kabupaten ini memeiliki ciri khas berupa keindahan alam dengan ciri khusus tertentu. Kabupaten Indragiri Hilir jika dilihat secara Geografis terletak didaerah dataran rendah, berupa daerah hutan payau, daerah endapan sungai, dan daerah rawa dengan tanah gambut (Peat). Kabupaten Indragiri Hilir terletak pada bagian selatan dari provinsi Riau dengan ibukotanya adalah kecamatan tembilahan. Berdasarkan data statistic kabupaten Indragiri Hilir 2016, Kabupaten Indragiri Hilir memiliki luas wilayah 18.812,97 km dengan di dominasi oleh luas daratan sebesar 11.602,97 km, luas perairan laut 6.318 km dan luas perairan umum 888,97 km serta memiliki garis pantai sepanjang 339, km.
Wisata Religi adalah salah satu jenis produk wisata yang berkaitan eret dengan wisata atau keagamaan yang dianut oleh manusia. Wisata Religi dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat bergama, biasanya berupa tempat ibadah,`makam ulama atau situs-situs kuno yang memiliki kelebihan atau makna khusus.Wisata religi adalah wisata yang lebih diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan batin atau rohani manusia yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rohani dan memperkuat iman manusia dengan mendatangi tempat-tempat yang memiliki nilai religiusSalah satu wisata yang sampai saat ini masih ramai pengunjung yaitu destinasi wisata religi makam Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari Bin Muhammad Afif Mufti Indragiri atau biasa orang menyebut makam tuan guru sapat. Makam ini berlokasi di dusun Hidayat desa Teluk Dalam kecamatan Kuala Indragiri.
Puncak kunjungan wisatawan Makam Tuan Guru Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari terjadi pada saat lebaran. Sebab masyarakat yang terkenang akan jasa-jasa ulama besar seperti beliau untuk berziarah dan berdoa. Paling banyak saat lebaran, bukan cuma pengunjung lokasi tapi sebagiannya dari luar daerah juga. Sekitar 30% dari luar Riau seperti Kalimantan, Jambi, Bangka, dan Malaysia. Beliau wafat pada 4 Syaban 1358 atau 18 september 1939 di Desa Hidayat, Kecamatan Kuala Indragiri. Dalam usia 72 tahun berdasarkan tahun hijriyah.
Nama lengkap beliau adalah Syeikh Abdurrahman Shiddiq bin Muhammad Afif bin Mahmud bin Jamaluddin al-Banjari. Beliau dilahirkan di kampung Dalam Pagar, Martapura, Kalimantan Selatan, pada tahun 1284 Hijriah atau tahun 1857 Masehi. Ayah beliau bernama Muhammad Afif bin Kadhi H. Mahmud yang berasal dari keturunan kaum bangsawan karena leluhurnya adalah keturunan sultan- sultan dari kerajaan Banjar. Sedangkan Ibu beliau bernama Shafura, cucu Syeikh Muhamad Arsyad bin Abdullah al-Banjari (1122-1227 H), seorang ulama besar Indonesia pada abad ke-18 M. Syeikh Muhammad Arsyad selain dikenal sebagai ulama beliau juga dikenal sebagai pengarang kitab-kitab Agama Islam yang kebanyakan ditulis dalam bahasa Melayu. Salah satu karya beliau yang paling terkenal adalah kitab Sabil al-Muhtadin, sebuah kitab fikih dan Kanz Al-Makrifah dalam bidang tasawuf.
Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari merupakan seorang ulama tokoh islam yang memiliki keshalehan dan ketakwaan yang menonjol serta memiliki pengetahuan agama yang luas sehingga di sebut "Syekh" atau "Wali". Sedangkan sebutan tuan guru sapat sendiri merupakan panggilan kehormatan kepada beliau dari masyaraka Indragiri Hilir.
Sekitar tahun 1908 Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari tiba di Sapat Hidayat Desa Teluk Dalam . Selama berdakwah di sana tuan guru Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari telah memberikan banyak perubahan yang dirasakan bagi masyarakat disana terutama perubahan dari segi bidang pendidikan seperti berdirinya Lembaga-lembaga pengajaran  dan masjid bahkan beliau mendirikan pesantren yang diberi nama pesantren Al-hidayah yang banyak melahirkan murid-murid yang mumpuni.
Makam Tuan Guru Syeikh Abdurrahman Siddiq atau yang lebih dikenal oleh masyarakat sebagai tuan guru sapat merupakan objek wisata religi dimana kita sebagai pengunjung dapat berziarah kemakam tuan guru tersebut dan menelusuri jejak-jek peninggalan serta karya-karya beliau semasa hidupnya. Selain melakukan hal-hal yang menyangkut tentang masalah agama pengunjung juga bisa membeli souvenir ataupun cinderamata khas dari dusun tersebut yang dijual disekitaran makam tuan guru sapat. Makam Tuan Guru Syeikh Abdulrahman Siddiq bisa dikunjungi hari apasaja, makam tuan guru sapat bisa dikunjungi dari pagi hari hingga sore hari.
Berkunjung kemakaam Tuan Guru Sapat tidaklah begitu sulit, wisatawan cukup menggunakan perahu pancung ataupun SpeedBoat nahkan pompong dari pelabuhan RSUD Puri Husada ataupun pelabuhan-pelabuhan lain yang berada dipusat kota tembilahan. .Setelah perahu bersandar di dermaga dusun Hidayat Desa Teluk Dalam, perjalanan dilanjutkan dengan perjalanan darat menggunakan jasa ojek yang ada di dermaga tersebut untuk menuju ke objek wisata religi tuan guru sapat tersebut.
Beberapa fasilitas yang bisa dinikmati pengunjung di destinasi wisata makam tuan guru Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari, diantaranya :
Makam Tuan Guru Syekh Abdurrahman Sidiq
Makam Syekh Abdurrahman Siddiq terdiri dari satu bangunan cukup makam dan beberapa makam lainnya diluar bangunan cukup makam. terdapat tiga buah makam, yaitu makam Syekh Abdurrahman Siddiq, di samping kanan makam Syekh Abdurrahman Siddiq adalah makam Mak Cik beliau yaitu Siti Sa'idah yang mengasuh beliau dari umur dua tahun hingga dewasa. Di sampingnya lagi adalah makam salah seorang istri beliau. Sementara makam Damiati (Cik Ida) yang merupakan cucu beliau berada di luar cungkup makam Tuan Guru bersamaan dengan makam- makam lainnya yang merupakan makam dari keluarga besar Syekh Abdurrahman Siddiq.