Jika ada dua mudharat (bahaya) saling berhadapan maka di ambil yang paling ringan
وضد القاعدة السابقة تزاحم المفاسد بحيث لا يتمكن المرء من ترك المفسدتين معا، وإنما يتمكن من ترك أحدهما بشرط ارتكاب الأخرى، فحينئذ يرتكب المفسدة الأقل من أجل درء المفسدة الأعلى، وهذه القاعدة لها أدلة في الشريعة، من أدلتها قوله -جل وعلا-: { فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ } (سورة البقرة آية : 173)
Adapun lawan dari kaidah yang sebelumnya adalah “tazakumul mafaasid” (bertabrakan antara mudharat satu dengan yang lainnya) dimana seseorang tidak mampu meningalkan dua mudharat dan mafsadah (bahaya) secara bersamaan yang dia mampu adalah meningalkan yang satu tetapi tidka bisa lepas dari bahaya yang lainnya, maka jika menghadapi kondisi yang demikian itu: dia harus memilih bahaya yang lebih kecil dan ringan untuk mencegah bahaya dan mafsadah yang lebih besar.