Mohon tunggu...
Ahmad Sofwan
Ahmad Sofwan Mohon Tunggu... Penulis - lahir didesa berjuang dikota dengan semangat kebersamaan.

Membaca dan Menulis adalah bagian dari hidupku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akhlak Wira Usaha dan Wiraswasta

15 Oktober 2020   01:50 Diperbarui: 15 Oktober 2020   02:02 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam kehidupan sehari -- hari, nasib merupakan titik temu antara usaha dan doa yang kita laksanakan untuk meraih apapun yang kita inginkan, baik untuk kebutuhan bertahan hidup maupun kebutuhan untuk meraih  sukses, setelah usaha yang kita laksanakan maka doapun akan kita haturkan dengan harapan agar Allah Swt, mempermudah dan melancarkan usaha kita.

Dalam perkembangan masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam,  amat sedikit yang menyadari potensi sukses didalam dunia bisnis padahal Rasulullah SAW, sudah memberikan gambaran peluang usaha yang amat besar potensinya untuk sukses bagi kalangan umat islam, dalam sebuah hadist menjelaskan :

Pernah ditanya oleh sahabat Rasulullah "pekerjaan apa yang paling baik ya rasulullah?" lalu Rasululah menjawab, "seseorang yang berkerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih" (HR AL BAZZAR).

Dari hadist tersebut kita mengetahui bahwa jual beli yang bersih adalah sebuah kegiatan atau usaha untuk meraih kehidupan baik untuk kepentingan kehidupan seshari -- hari maupun untuk meraih sukses.

Dari klasifikasi jual beli atau perdagangan bisa dikelompokkan dalam usaha bisnis, maka secara tidak langsung  Rasullullah SAW memberitahu kita bahwa perdagangan, jual beli atau lebih modern dizaman sekarang bisnis adalah sebuah usaha yang baik saat dilaksanakan dengan baik, jujur dan adil sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku sesuai dengan agama  dan Negara yang kita yakini, 

Dalam hal ini para ulama juga sudah sepakat mengenai kebaikan dagang (jual-beli), sebagai usaha yang sudah dipraktekkan dari zaman rasulullah hingga zaman sekarang, dari zaman old hingga zaman now sudah banyak orang yang sukses dari dunia jual beli atau perdagangan.

Dalam hal keuntungan akhirat Rasulullah juga menyatakan dalam hadist : "pedagang yang jujur lagi terpercaya kelak akan berdampingan (bersama -- sama) dengan para nabi" (HR Tirmidzi dan Hakim).

Dengan demikian agar target dunia dan akhirat tercapai bisnis atau perdagangan harus dilandasi agar mendapat nilai yang baik didunia maupun akhirat, saat perdagangan atau bisnis yang dijalankan tidak dilandasi kejujuran, maka tunggulah tanggal dari kehancuran bisnis tsb, kehancuran itu tidak hanya didunia namun akan merambat sampai diakhirat nanti.

Maka seyogyanya untuk meraih kesuksesan didunia maupun akhirat kita harus melakukan segala sesuatu dengan landasan kejujuran dan selalu menebar kebaikan bagi diri kita, keluarga kita maupun orang berada disekitar kita, sebab seorang pebisnis juga harus memahami kedataan sosial dari lokasi bisnisnya, sehingga terjalin komunikasi yang baik antar produsen dan konsumen.  

Apa bila kejujuran dan komunikasi yang baik terbangun, keuntungan dari segala penjuru akan lahir, sebab dalam berbisnis, ada 3 hubungan yang harus dibangun, yaitu hubungan antar pelaku bisnis (manusia) dengan Tuhan, hubungan pebisnis (manusia) dengan manusia lainnya serta hubungan pebisnis (manusia) dengan alam (lingkungan).

Dalam Al Qur'an surah An Nur ayat ke 37 Berfirman "orang yang berdagang iya tidak lupa sholat, zakat dan selalu ingat hari akhir, Allah  akan memberi balasan berupa rezeki berlipat ganda dan terus menerus"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun