Mohon tunggu...
Ahmad Sirfi Fatoni
Ahmad Sirfi Fatoni Mohon Tunggu... Dosen

Saya seorang Dosen di Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar. Hobi saya adalah bermain sepak bola, futsal, catur, sepak takrow, bola voli, membaca, menulis, jalan-jalan, hang out, main playstation, menjelajah, teknisi, bergerilya dan semacamnya. Minat keilmuan saya yaitu ilmu nahwu, sharaf, balagah, semantik, pragmatik, fiqh al-lughoh dan sastra Arab. Saya suka menulis isu-isu terkait bahasa, sastra, pemikiran bahasa dan sastra maupun wacana bahasa Arab. Di samping itu, saya juga tertarik untuk mengupas isu-isu terkini dan aktual baik terkait isu sosial, politik, ekonomi, antropologi maupun budaya di level lokal, nasional dan internasional.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Emas Aset Berharga, Harganya Melejit Tinggi

6 Mei 2025   23:35 Diperbarui: 6 Mei 2025   23:35 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Emas (Sumber: https://www.pexels.com/id-id)

Harga emas akhir-akhir ini sedang melambung dan melejit. Hal ini memicu orang-orang untuk berinvestasi dengan cara membeli emas dan menjualnya saat hargnya melambung tinggi. Soal yang terdetak dalam benak kita, apakah ini waktu yang tepat untuk membeli emas atau justru alangkah baiknya kita menunggu harganya turun dulu?

            Sebelum kita pergi naik motor atau naik ojek ke beberapa toko emas atau yang semacamnya, alangkah baiknya kita menganalisis situasi yang booming saat ini.

            Emas dianggap oleh khalayak ramai sebagai safe haven atau bahasanya sebagai tempat berlindung yang paling aman dan nyaman di tengah hiruk pikuk resesi ekonomi yang melanda negara kita bahkan dunia. Jadi intinya tatkala situasi ekonomi di kancah global tidak stabil, maka permintaan akan emas cenderung semakin melejit dan naik. Kita perlu menganalisis beberapa faktor utama yang bisa mendorong dalam kenaikan harga emas di antaranya:

1. Kebijakan Bank Sentral yang tidak Ketat

Perlu ditekankan di sini bahwa kebijakan moneter yang sangat longgar, misal suku bunga yang rendah dan kegiatan pencetakan uang, senantiasa sangat memengaruhi harga emas akhir-akhir ini di pasaran. Tatkala Bank Sentral berani menurunkan suku bunga atau meningkatkan geliat jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka emas cenderung menguat sebab diklaim sebagai pelindung nilai terhadap adanya inflasi yang mendadak.

2. Unstabilitas Ekonomi di Kancah Global

Ketegangan geopolitik internasional, resesi global dan inflasi yang melejit ialah beberapa faktor yang memengaruhi secara signifikan terhadap harga emas saat ini. Hal itu tergambar misalnya, ketegangan perang atau krisis ekonomi yang masif mengakibatkan para investor lebih suka beralih kepada emas sebagai pelindung nilai yang berharga.

3. Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang

Apabila mata uang utama, seperti dolar Amerika, mengalami penurunan nilai, maka membuat emas sebagai komoditas berharga akan cenderung menguat. Emas yang dihargai dalam mata uang dolar, akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan permintaan.

Saatnya mari kita membahas secara sederhana, apakah sebaiknya kita harus membeli emas sekarang atau menunggu harganya turun. Berikut uraian singkatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun