Ketegangan antar Israel dan Iran merupakan permasalahan darurat dunia yang dapat berdampak kepada seluruh dunia, ekspor impor yang terganggu, kemungkinan perang dunia ke-3, hingga ekonomi dunia. Konflik ini merusak hubungan bilateral antar negara, karena sejarah antar negara yang berkaitan.
Hubungan Israel dengan Iran sudah terjalin semenjak tahun 1925, dengan kepemimpinan Shah Pahlevi, Iran melakukan hubungan diplomatik dengan Israel. Semenjak 1950, Iran sendiri menjadi negara dengan mayoritas muslim terbesar kedua setelah Turki. Hingga pada tahun 1978, Revolusi Islam yang terjadi di negara Iran menggulingkan Dinasti Pahlavi dengan pimpinan Ayatollah Khomeini. Setelah itu, Argumen anti-israel tersebar luas di Iran pada tahun 1979, mulai saat ini lah pergesekan Iran dan Israel terjadi yang membuka jalan kepada HAMAS dalam konflik Israel dan Palestina. Ketegangan Israel dan Iran memuncak hingga saat ini.
Serangan pertama terjadi pada April 2024 saat Iran mengirim rudal dan drone ke Israel. Serangan tersebut menandai bahwa Iran siap berperang melawan Israel, konflik ini berskala luas karena terjadi di Timur Tengah. Bahkan, reaksi global menyatakan adanya ancaman menuju perang dunia.
Pada 13 Juni 2025, konflik ini memasuki puncaknya, Israel tiba-tiba mengirimkan serangan militer kepada infrastuktur strategis dan fasilitas utama yang berada di Iran. Serangan ini menandai eskalasi konflik yang lebih serius dan memicu perluasan konflik di kawasan Timur Tengah dan stabilitas global.
Setelah itu, Iran merespon serangan Israel dengan melancarkan rudal yang menargetkan fasilitas serupa. Respon ini menegaskan bahwa Iran adalah negara yang tidak bisa diremehkan, serangan ini menjadi peringatan keras kepada Isarel. Keterlibatan AS dengan meluncurkan rudal ke fasilitas nuklir Iran semakin memperburuk keadaan. Lalu, tak butuh waktu lama Iran membalas serangan tersebut, dengan mengirim rudal ke Al Udeid, pangkalan militer AS di Qatar. Konflik berkepanjangan ini merugikan seluruh dunia, karena Iran memiliki kontrol penuh atas Selat Hormuz. Selat ini penting bagi perekonomian global, karena jalur ekspor impor minyak melalui Selat Hormuz.
Dukungan Amerika Serikat memberikan kekuatan besar ke Israel, pasokan senjata serta bantuan finansial membuat Israel memiliki kekuatan militer dan teknologi terdepan di kawasan Timur Tengah. Â Intervensi Amerikat Serikat dalam eskalasi ini menjadi dilema tersendiri, mengingat pentingnya Selat Hormuz bagi dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI