Saya melihat dan menemani orang sakit di rumah sakit. Dirawat dan diberi obat serta ditangani secara intensif dan sistematis. Biaya yang keluar tak sedikit.Â
Saya merasa iba dengan orang yang sakit. Mengerang sakit karena derita. Dan saya hanya bisa berdoa untuk mereka yang menderita karena sakit yang parah. Meski dalam hadis disebut bahwa sakit sebagai penggugur dosa, tetap saja tidak tega lihat orang yang sakit dan menderita. Di rumah sakit saya melihat betapa mahal dan berharga yang namanya sehat.
Sehat itu anugerah. Sehat juga nikmat dari Tuhan. Mesti dijaga dan dipelihara agar tetap sehat. Banyak syukur kepada Tuhan atas nikmat sehat. Mungkin dengan menyebut syuqron lillah. Sambil menggunakan badan yang sehat dan jiwa yang sehat dalam aktivitas yang baik. Menggunakan nikmat Tuhan dengan cara yang baik dan benar.
Ini yang terus ditafakuri. Nikmat mana lagi yang hendak didustakan?
Ya Tuhan, sehatkan badanku. Jernihkan pikiran dan jiwaku. Teguhkan hatiku agar tetap berada di jalan-Mu. Hanya kepada-Mu aku berserah diri atas hidup dan kehidupanku. *** (Ahmad Sahidin)
