Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pemilu 2019: Gerak Jokotri di Karawang dan Purwakarta

1 Maret 2019   13:35 Diperbarui: 2 Maret 2019   06:21 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Beberapa hari ini saya tidak baca buku, juga tidak menonton televisi. Namun masih sesekali lihat medsos, terutama facebook dan twitter. Secara umum informasi dan wacana masih seputar pemilu 2019, terutama capres dan cawapres.

Saya bersyukur tentang hoax dan fitnah mulai ada perhatian dari pemerintah. Kepolisian dan kementerian yang mengatur urusan teknologi dan komunikasi seringkali mengingatkan bahaya hoax. 

Yang menarik juga ada pdf yang dirilis tentang hoax yang beredar dan disertakan link beserta tanggapannya. Semoga semakin bersih dan jernih arus informasi virtual dan verbal yang beredar di tengah masyarakat. Tinggal kesadaran masyarakat saja yang perlu dibangun tentang bahaya hoax dan sosialisasi tentang ancaman bagi pelaku sekaligus penyebarnya.

Jokotri

Terkait dengan pemilu 2019 dan kampanye, saya salut dengan gerak dan langkah dari Caleg PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat Dr. H. Joko Trio Suroso yang biasa disapa Jokotri untuk daerah Karawang dan Purwakarta. Seorang pengusaha kuliner yang juga akademisi ini, hampir setiap hari pada akun facebook, twitter, dan instagram terus berbagi aktivitasnya. Sehari sampai tiga kali.

Aktivitas yang dimunculkan oleh Joko Trio Suroso terkait dengan blusukan di daerah Karawang dan Purwakarta. Masuk satu desa keluar desa lain. Bertemu petani, aktivis desa, para pemuda, ibu-ibu dan pedagang kecil. Jenguk orang sakit dan bantu urusnya sampai ke rumah sakit. Bincang dengan tukang rongsokan. Driver ojol pun diajak ngobrol.

Dari bincang dengan mereka itu, Pak Joko Trio Suroso kemudian sampaikan temuannya di medsos,  sehingga saya menjadi tahu kegiatan masyarakat di Karawang dan Purwakarta. Termasuk keresahan dan harapan dari mereka. Ini memang sebuah upaya menyerap aspirasi. Langsung dari bawah dan tidak melalui perantara orang lain. Dan memang terjun ke lapangan langsung lebih mengena dan menyentuh. Model blusukan ini masih cukup efektif dalam mengenal masyarakat yang akan menjadi pemilihnya.

Program yang ditawarkan Jokotri untuk pemilih di Karawang dan Purwakarta sangat mengena, yaitu pengembangan usaha kuliner di antaranya jualan bakso untuk warga yang minat usaha tetapi terhambat modal. Juga berencana ke depannya mengarahkan masyarakat pada pemberdayaan usaha kopi dan membuka peluang usaha. 

Tentang gerakan pemberdayaan di Karawang dan Purwakarta, saya lihat sudah dirintis dari awal  oleh Jokotri dengan usaha bakso. Ada pengumpul rongsokan, orang yang kena PHK dari perusahaan, pengangguran, ibu rumah tangga, dan lainnya diajak untuk buka usaha bakso. Mereka diiberi latihan bikin kuah dan bumbu bakso. Selanjutnya diberi gerobak dan bahan bakso. Diajarkan cara berjualan. Didampingi terus dalam menjalankan usahanya. 

Saya kira itu program yang bagus. Sebab masyarakat tidak diberi "ikan" tetapi diberi "kail" sehingga bisa berusaha dan menjalankan perekonomiannya berkelanjutan. Memang kalau sekadar bagi sembako akan cepat habis dalam waktu sehari sampai tiga hari. Namun bila diberi usaha, peluang mengembangkan diri dalam bisnis kuliner, pasti berlanjut. Ini yang penting, bahwa masyarakat harus bisa menghasilkan dari aktivitasnya tidak disuapin terus. Mantap Pak Jokotri. Semoga terpilih menjadi anggota dewan untuk Provinsi Jawa Barat. Maju terus!

Kampanye

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun