Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Orang kampung di Kabupaten Bandung. Sehari-hari memenuhi kebutuhan harian keluarga. Beraktivitas sebagai guru honorer, editor and co-writer freelance, dan bergerak dalam literasi online melalui book reading and review.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saya Tidak Mampu Mencerna Buku "Pelita Al-Quran"

2 Februari 2019   21:01 Diperbarui: 2 Februari 2019   21:27 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Pelita Al-Quran" adalah judul buku karya Syekh Fadhlullah Haeri. Seorang sufi yang juga mufassir kelahiran Irak. Buku yang ditulisnya memang bertemakan khusus Al-Quran dan sufisme. Mungkin dua subjek ini yang terpenting menurutnya. Syekh bermukim di Amerika Serikat. Ia berdakwah dan mendirikan lembaga bimbingan spiritual dengan nama The Zahra Trust tahun 1981.

Buku-bukunya cukup banyak dan sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Tema kupasannya berkisar Al-Quran dan tasawuf. Satu di antaranya berjudul "Pelita Al-Quran". 

Buku "Pelita Al-Quran" ini berisi tafsir surah Al-Ankabut, Ar-Rahman, Al-Waqiah, dan Al-Mulk. Diuraikan ayat demi ayat dan penggalan ayat pun dikupas oleh Syekh Haeri. Lebih banyak uraian tafsirnya dihubungkan pada diri manusia, kesadaran, dan eskatologis. Dimensi asbabun nuzul dari ayat Al-Quran setiap surah yang dikupas tidak diungkap oleh Syekh Haeri.

Saya mengira karena kepentingan buku ini untuk dibaca oleh masyarakat modern, sehingga uraiannya dihubungkan dengan aktualitas manusia modern. Buku ini tebalnya 195 halaman. Diterbitkan Serambi, Jakarta, tahun 2001.

Saya membacanya hampir dua pekan. Saya coba baca ngemil. Coba untuk mengunyah interpretasi ayat demi ayat yang dikupas Syekh Haeri. Namun, gagal saya dalam mencernanya.

Pasalnya saya bukan orang yang biasa memahami kajian sufistik dan tafsir Al-Quran, sehingga tidak ada pengetahuan yang menempel dibenak. Saya benar-benar tidak bisa mengikatnya. Jadi, catatan ini bisa dikatakan laporan selesai baca buku saja.

Mohon maaf kepada pembaca jika tidak mendapatkan pengetahuan dari tulisan saya ini. Jika ada yang penasaran, ada baiknya membaca langsung bukunya. Hatur nuhun. *** (Ahmad Sahidin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun