Buku yang saya baca kali ini jenisnya novel. Judulnya "Sesungguhnya Dialah Muhammad" yang ditulis oleh Idrus Shahab. Idrus adalah lelaki kelahiran Gresik, Jawa Timur. Idrus menulis novel berjudul Sesungguhnya Dialah Muhammad (Penerbit Pustaka Hidayah, cetakan 5, tahun 2006) yang menceritakan tokoh Hadi yang berkunjung kepada kawannya di India kemudian dipertemukan dengan guru di Pesantren Miftahul Ulum, desa Raybarelly. Pertemuan dengan Syaikh Jamaluddin Rampoori sangat berkesan bagi Hadi sehingga berniat untuk menimba ilmu.
Idrus menggunakan tokoh Syaikh Jamaluddin Rampoori menyampaikan keluhuran akhlak dan syiar dakwah Rasulullah. Paparannya disajikan dalam bentuk obrolan sehingga tema-tema yang dibahas menjadi terasa dekat dengan keseharian, khususnya dalam meneladani akhlak Muhammad saw.
Pada novel ini, Idrus tidak menyajikan kisah hidup Nabi Muhammad saw yang berurutan dari mulai lahir hingga wafat, tetapi sekadar menggunakan bahasa novel (fiksi) untuk menyampaikan keluhuran akhlak dan keagungan sosok Muhammad saw.
Karena itu, pilihan tema-tema seperti kebersihan, kesabaran, ketabahan, rendah hati, sopan santun, keberanian, heroik, keadilan, kebenaran, pemaaf, peduli sesama, cinta persaudaraan, dan ibadahnya menjadi penguat jalinan cerita novel ini. Namun---ini mungkin kecerdasan---Idrus tidak menggunakan sosok Muhammad sebagai tokoh dalam novel.
Bahkan, ia tidak menggunakan seting waktu (kondisi zaman) dan alur perjalanan hidup Muhammad saw sehingga terhindar dari kontroversi yang pernah dilakukan novelis Salman Rushdi dan Abdurrahman Syarqawi.
Idrus dalam novelnya menggunakan riwayat-riwayat dari para muhadits seperti Bukhari, Muslim, Dawud, Turmudzi, Thabraniy, Baihaqiy, Dailamy, Ahmad, Hakim, dan Nasa'iy. Karena itu, lembar demi lembarnya bermunculan kutipan hadits yang menunjukkan kemuliaan dan keagungan sosok Muhammad saw.
Meski secara alur dan karakter tokoh kurang menarik, novel yang diterbitkan Pustaka Hidayah ini termasuk bestseller hingga lima kali cetak. Tidak percaya, silakan baca! *** (ahmad sahidin)