Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Orang kampung di Kabupaten Bandung. Sehari-hari memenuhi kebutuhan harian keluarga. Beraktivitas sebagai guru honorer, editor and co-writer freelance, dan bergerak dalam literasi online melalui book reading and review.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wahyu yang Hilang, Negeri yang Terguncang

31 Desember 2018   10:05 Diperbarui: 31 Desember 2018   10:29 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dengan buku ini, saya merasa senang karena ada gaya historiografi populer yang pernah diwujudkan dalam bentuk karya tulis tentang sejarah Indonesia oleh seorang Onghokham. 

Saya pun menemukan gaya historiografi yang sama dilakukan oleh Majalah Historia yang menyajikan catatan sejarah dan ulasan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia dengan gaya historiografi populer.

Sebelum berakhir, sekadar melengkapi saja buku "Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang" ini terbit tahun 2003. Tebalnya 380 halaman. Isinya dibagi dalam delapan bab.

Alhamdulillah, saya membacanya tuntas dalam waktu seminggu. Ngan sakitu anu tiasa didugikeun. Hapunten kirang merenah. Maklum kedah seueur tirakat  dina hirup jeung hurip. Hatur nuhun. *** (Ahmad Sahidin)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun