Mohon tunggu...
Ahmad RoniTaufiqi
Ahmad RoniTaufiqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Jiwa-jiwa yang Harus Ada pada Santri

20 Oktober 2021   21:17 Diperbarui: 20 Oktober 2021   21:37 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jiwa kebebasan

Jiwa ini membebaskan kita untuk berpendapat dan tidak selalu monoton dalam belajar dalam artian ketika kita belajar kita juga wajib memberikan pendapat agar kita bisa menggali lebih dalam tentang ilmu tersebut karena di era globalisasi seperti sekarang ini jika kita hanya diam dan manggut manggut padahal kita tau bahwa jika kita diam itu merupakan sesuatu yang tidak baik maka lambat laun kita akan tertindas dan islam menjadi kurang bersinar karen akita sebagai pemuda yang akan meneruskan estafet perjuangan para pendahulu dan ulama kita kurang agresif dalam mendalami permasalahan permasalahan yang terjadi Hanya saja dalam kebebaan ini sering kali kita temui unsur-unsur negatif, yaitu apabila kebebasan itu disalah gunakan, sehingga terlalu bebas (liberal), sehingga kehilangan arah dan tujuan prinsip. Sebaliknya adapula yang terlalu bebas untuk tidak terpengaruh), berpegang teguh pada tradisi yang dianggap paling baik sendiri yang telah pernah menguntungkan pada zamannya sehingga tidak hendak menoleh kearah keadaan sekitarnya dengan perubahan zamannya, dan tidak memperhitnungkan masa depannya, akhirnya tidak bebas lagi karena mengingat dirinya kepada apa yang diketahuinya saja.
Maka dengan kebebasan itu, harus dikembalikan kepada aslinya, yaitu didalam garis-garis Disiplin Yang Positif, dengan penuh tanggung jawab, baik dalam kehidupan pesantren itu sendiri maupun dalam kehidupan kemasyarakatan.
Jiwa yang menguasai suasana kehidupan pondok itulah yang dibawa oleh santri sebagai bekal pondok dalam kehidupan dimasyarakat nanti dan panca jiwa Pondok inilah senantiasa harus diperhitungkan, dipelihara, dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya.

Jadi alangkah baiknya kita sebagai penerus pejuang pejuang kita yang telah gugur mari kita intropeksi diri kita untuk selalu berusaha menjadi lebih baik karena ilmu itu tidak ada batasnya. Jika kita belum bisa untuk mengharumkan nama pondok atau tempat kita belajar minimal kita  tidak merusak nama baik pondok kita karena kita sebagai santri yang mempelajari banyak hal di institusi kita belajar harus selalu ingat dan jangan lupa berterimakasih kepada guru guru kita yang telah mengajarkan kita dengan sepenuh hati.

Selamat hari santri jaya selalu indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun