Mohon tunggu...
Ahmad Ringgit
Ahmad Ringgit Mohon Tunggu... Guru - guru desa/sdn3kendit
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

ingin berubah mengikuti perubahan jaman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Instrospeksi

1 Februari 2023   17:33 Diperbarui: 1 Februari 2023   17:38 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rabu,1 Februari 2023

Sepanjang malam di akhir bulan Januari 2023,saya betul betul tidak bisa tidur nyenyak. Chatting seorang teman di grup whahtsapp membuat rasa kantuk yang biasanya hadir  setelah sholat isyak seakan akan menjadi hilang. Debar jantung membunuh kenyamanan yang biasanya menyapa malam malam saya di rumah. Rasa penasaran membuat urat urat nadi yang sebenarnya sudah amat lelah sepanjang hari dipaksa untuk tegang lagi. Saya ingin menuntaskan rasa itu malam ini juga dengan deburan jantung antara rasa marah dan rasa kecewa.

Detik demi detik,menit demi menit dan jam demi jam berlalu sekan tiada terasa. Tiba-tiba malam demikian jatih terlalu cepat disertai hujan rintik yang lumayan deras. Rasa dingin akibat hujan tidak terlalu bisa saya rasakan nikmatnya,karena panas yang terus menyeruak dari dalam dada. Saya menjalani malam itu dengan kerja yang sekana tidak berkesudahan. Dengan semangat yang diperas-peras saya paksakan jari dan mata tetap bersinergi di atas tuts laptop tua. Sampai sampai secara tidak terasa saya tertidur di atas kursi dalam posisi yang seharusnya amat menyiksa. Waktu telah menunjukkan 01,30 dini hari dan saya terpaksa mengakhirinya dengan terus di separuh malam yang tersisa, Saya merasa cukup mengumpulkan amunisi untuk pemaparan besok pagi. Yang harus saya lakukan sekarang adalah amunisi fisik dengan cara memberikan " break " yang cukup untuk tubuh yang sesungguhnya mulai rapuh.

Chatting panjang dan lebar itu cukup membuka mata saya tentang eksistensi sebenarnya dari seorang teman tersebut. Begitu gampangnya ia menyusun kata kata yang menurutnya benar tetapi sebenarnya membunuh banyak karakter teman temannya dalam satu grup. Ia mengabaikan komunikasi yang sebenarnya bisa dibangun dengan baik sebelum membuat chattingan yang demikian. Ia kurang sadar bahwa yang dijadikan pondasi pernyataannya adalah salah sehingga kelanjutannya adalah kesalahpajaman yang tidak ada ujung dan pangkalnya. Ia abai memahami keterbatasan yang dimiliki karena tertutup oleh keegoannya dengan kedudukannya sebagai pemuncak kekuasaan.

Mudah mudahan ini menjadi pembelajaran bagi saya dan bagi semua pembaca bahwa kita harus pandai membaca diri dan bersikap jantan mengakui kekurangan dan ketidak tahuan kita. Sebelum melangkah lebih jauh,banyak banyak belajar dan menjaga komunikasi dengan baik. Toh, belajar dan banyak bertanya tidak akan mengurangi harga diri kita.

Malu bertanya akan sesat di jalan kan ????

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun