Mohon tunggu...
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya baris berbaris

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi Antropolog Muslim dalam Meningkatkan Budaya Literasi Melalui Media Sosial

30 Mei 2023   12:00 Diperbarui: 30 Mei 2023   11:59 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya literasi adalah cermin dari kemajuan suatu bangsa. Para ahli antropologi bahasa seperti Lucian Levy-Bruhl, Claude Levi-Strauss, Walter Ong, dan Jack Goody melihat literasi atau kemampuan berbahasa sebagai faktor yang membedakan masyarakat primitif dan masyarakat yang lebih maju. 

Oleh karena itu, para mahasiswa sebagai intelektual muda harus menjadi opinion leader dengan menghasilkan publikasi tulisan dan meningkatkan kemampuan berbahasa asing untuk menghasilkan perubahan positif dalam negara. Sayangnya, saat ini Indonesia tertinggal dalam penerbitan buku, publikasi artikel, dan jurnal internasional. Pada tahun 2003, Indonesia menempati peringkat 134 di dunia dengan indeks 0,88 artikel per 1 juta penduduk. Publikasi jurnal internasional juga tertinggal jauh dibandingkan dengan negara tetangga. Padahal, publikasi jurnal internasional menjadi salah satu indikator ranking universitas di dunia.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya literasi di era digital, antropolog Muslim dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan informasi dan memberikan edukasi. Antropolog Muslim dapat membuat konten yang menarik dan mudah dipahami tentang literasi, baik dalam bentuk artikel, video, atau gambar. 

Mereka juga dapat mengadakan diskusi atau webinar mengenai literasi digital dan cara memilah informasi yang benar. Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya literasi di era digital, antropolog Muslim juga dapat memperkuat nilai-nilai agama dalam membaca dan menulis. Mereka dapat membantu menyebarkan pemahaman bahwa membaca dan menulis adalah bagian dari tugas keagamaan, dan bahwa literasi juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Dengan memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk meningkatkan budaya literasi, antropolog Muslim dapat membantu mengurangi kesenjangan literasi antara masyarakat yang memiliki akses ke pendidikan dan masyarakat yang tidak memiliki akses tersebut. Selain itu, antropolog Muslim juga dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya membangun bangsa yang literat dan berbudaya. Dr. Mohammad Adib berperan dalam meningkatkan budaya literasi melalui media sosial. Beliau menyebarkan informasi, memfasilitasi diskusi, menciptakan konten edukatif, dan berkolaborasi dengan komunitas literasi, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan kesadaran dan minat baca di masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun